Daerah

IKAQ Jabodetabek Gelar Cek Kesehatan Gratis dan Bantu Warga Terdampak Bencana di Bogor

NU Online  ·  Senin, 14 Juli 2025 | 17:30 WIB

IKAQ Jabodetabek Gelar Cek Kesehatan Gratis dan Bantu Warga Terdampak Bencana di Bogor

Pemeriksaan gratis yang digelar IKAQ Jabodetabek di Bogor, Jawa Barat. (Foto: dok. IKAQ)

Jakarta, NU Online

Ikatan Keluarga Alumni Qudsiyyah (IKAQ) Jabodetabek menggelar pemeriksaan kesehatan (medical check-up/MCU) gratis untuk warga miskin dan dhuafa serta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan pada 5, 7, dan 10 Juli 2025 di sejumlah titik di wilayah Bogor.


Pada 5 Juli 2025, pemeriksaan kesehatan gratis dan santunan anak yatim piatu digelar di Pondok Pesantren Darul Amal, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur. Kegiatan ini juga diisi dengan tabligh akbar bertema Mengisi Kemuliaan Bulan Muharram.


Penyaluran bantuan untuk warga terdampak banjir dan longsor dilakukan pada 7 dan 10 Juli 2025 di Kecamatan Megamendung dan Tamansari. Santunan ini bersifat insidental sebagai bentuk kepedulian atas musibah alam yang menimpa masyarakat setempat.


Dalam pelaksanaannya, IKAQ Jabodetabek bekerja sama dengan Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Bogor dan BEM PAI Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kolaborasi ini menjadi wujud nyata kepedulian sosial para alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus yang berdomisili di Jabodetabek.


IKAQ Jabodetabek juga membagikan paket Al-Qur’an dan Kitab Fasholatan untuk masjid dan mushala di Desa Sukamulya. Penyaluran dilakukan melalui kunjungan langsung oleh para mahasiswa UNJ, dengan paket diterima oleh pengurus masjid dan mushala setempat.


Santunan anak yatim piatu dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan tabligh akbar, seusai pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan menyediakan akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta menjadi bentuk pengamalan nilai sosial yang diwariskan para masyayikh Madrasah Qudsiyyah.
 


Salah seorang sesepuh IKAQ Jabodetabek Kiai Ulil Albab menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan MCU dan santunan yatim sebagai agenda terjadwal, sedangkan santunan bagi korban banjir dan longsor bersifat insidental.


“Mengingat kejadian bencana adalah musibah tak terduga yang diakibatkan oleh alam, maka santunan dilaksanakan seadanya tanpa terprogram. Dalam hal ini IKAQ Jabodetabek dan sekitarnya turut berpartisipasi dalam rombongan PC Fatayat NU Kabupaten Bogor dan NU Online,” tutur Kiai Ulil Albab melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, pada Senin (14/7/2025).


Rangkaian program bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang rutin dilakukan IKAQ setiap tahunnya. Tahun ini, kegiatan difokuskan pada pengobatan gratis, santunan anak yatim dan dhuafa, serta pengajian menyambut Muharram sebagai sarana menebar manfaat dan memperkuat tradisi keberagamaan di tengah masyarakat.


Sementara mauidhoh hasanah pada tabligh akbar diisi oleh KH Ahmad Shonhadji, alumnus Madrasah Qudsiyyah Kudus yang juga lulusan UNJ. Dalam ceramahnya, ia mengajak kaum Muslimin memuliakan bulan Muharram dengan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat sekitar, dan bangsa pada umumnya.


“Muharram dikenal sebagai salah satu bulan mulia dalam Islam dan termasuk dalam deretan bulan haram sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 36. Dalam tradisi keislaman, bulan ini juga diisi dengan berbagai amal kebaikan seperti puasa sunnah, santunan, dan penguatan nilai-nilai keimanan,” terang Kiai Shonhadji.


Sekretaris Desa Sukamulya Didin Fakhrurrozi menyatakan bahwa santunan yang dilaksanakan IKAQ Jabodetabek dan sekitarnya merupakan wujud kasih sayang dan kebersamaan yang menjadi semangat tahun baru Hijriah.


Menurutnya, semangat berbagi ini menjadi pengingat bahwa kebermanfaatan bagi sesama adalah ruh dari ajaran luhur bangsa. Ia juga menilai kolaborasi berbagai unsur masyarakat, mahasiswa, dan pesantren sebagai cermin sinergi kuat untuk menghadirkan manfaat bagi masyarakat.
 

Ketua IKAQ Jabodetabek H Syaifullah Amin menegaskan bahwa melalui program-program kemanusiaan inilah nilai keilmuan, pengabdian, dan kebersamaan yang diwariskan para masyayikh Qudsiyyah dapat terus tumbuh di tengah kesibukan para alumninya di Jabodetabek.


“Dengan semangat Muharram, tentu kami berharap masyarakat akan terus tumbuh dengan semakin meningkat kualitasnya sehingga bangsa Indonesia akan terus tumbuh menjadi negara yang dicita-citakan bersama, yakni baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tandas Kang Amin, sapaan akrab KH Syaifullah Amin.

Kontributor: Kana Nilna Jannatin Alfafa