Haul Mbah Ahmad Mutamakkin, Momentum Warga Cari Berkah dan Tingkatkan Ekonomi
NU Online · Ahad, 6 Juli 2025 | 20:00 WIB

Kondisi hiruk-pikuk Haul Mbah Ahmad Mutamakkin 2025, peziarah, pedagang, santri dan berbagai eleman lain masyarakat ikut merayakan. (Foto: NU Online/Solkan)
Ahmad Solkan
Kontributor
Pati, NU Online
Haul Mbah Ahmad Mutamakkin yang biasa digelar pada permulaan bulan Muharram atau Asyura diyakini membawa keberkahan dan disambut dengan sukacita oleh banyak pihak. Hari ini, bertepatan pada 10 sepuluh Muharram, rintik gerimis membasahi Desa Kajen, Kabupaten Pati, yang menjadi pusat peringatan puncak Haul Mbah Ahmad Mutamakkin.
Seorang peziarah asal Demak, Ahmad Toha (41), tampak duduk bersama keluarganya di Masjid Al Muhajirin Sekarjalak. Selain untuk berziarah, ia juga berniat menjenguk putrinya yang mondok di salah satu pesantren di Kajen.
Saat ditemui NU Online, ia mengaku bahwa tujuannya berziarah ke Kajen adalah untuk mencari berkah melalui Haul Mbah Mutamakkin.
Ia juga mengaku senang melihat kondisi Kajen yang ramai oleh peziarah, pedagang, dan santri. Menurutnya, keramaian ini membantu meningkatkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Aspek ekonomi bisa dan aspek keberkahan bisa. Juga meniru jejak langkah beliau (Mbah Mutamakkin)," tuturnya.
Pedagang jenang asal Demak bernama Diah (56) juga menyambut Haul Mbah Mutamakkin dengan antusias. Selain termotivasi untuk berdagang, ia datang ke Kajen untuk mencari berkah melalui perayaan haul ini.
"Mencari keberkahan selain juga mencari untung," jawabnya saat ditanya NU Online di sela-sela melayani pembeli.
Ia menuturkan bahwa peringatan haul semacam ini sangat membantu UMKM berkembang. Ia berharap usahanya lancar dan tubuhnya senantiasa sehat.
"Kita lebih (juga) mendekatkan diri kepada Allah (lewat haul), selain berjualan," ucapnya.
Sugiarto (47), pedagang peralatan dapur asal Pasuruan, Jawa Timur, merasakan hal serupa. Ia senang bisa berdagang jauh dari kampung halamannya. Ia mengaku setiap tahun selalu hadir di Haul Mbah Mutamakkin untuk berjualan.
Selain berdagang, ia juga memiliki tujuan lain, yakni mencari berkah melalui perantara Haul Mbah Mutamakkin.
"Mencari berkah," jawabnya saat ditanya NU Online terkait motivasi lain selain berdagang di Haul Mbah Mutamakkin.
Menurutnya, suasana haul tahun ini lebih ramai dibanding saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Ia berharap Haul Mbah Mutamakkin semakin ramai, lancar, dan membawa keberkahan serta persaudaraan.
"Harapannya semoga UMKM Indonesia semakin maju lagi dari sebelum-sebelumnya," harapnya.
Sementara itu, Wahid Husni Mubarok, santri tingkat Tsanawiyah di Matholi’ul Falah Pesantren Maslakul Huda Lil Mubtadi’in asal Semarang, turut bergembira. Menurutnya, musim Haul Mbah Mutamakkin membawa berkah tersendiri bagi semua pihak karena Desa Kajen dipenuhi peziarah dan pedagang.
Ia berharap para santri bisa menjadi motor penggerak tradisi Islam, khususnya Haul Kajen.
"Semoga haul semakin ramai, peziarah semakin ramai dan membawa keberkahan," jelasnya.
Nanung, warga Kajen yang pada haul kali ini bertugas memarkir kendaraan secara mandiri, juga merasa bersyukur atas peringatan Haul Mbah Mutamakkin. Ia menyebut haul semacam ini membawa berkah ekonomi bagi masyarakat Kajen dan sekitarnya.
"Setuju (haul membawa berkah). Bukan hanya untuk masyarakat Kajen, warga Ngemplak juga dapat penghasilan, warga Bulumanis juga ada penghasilan," ungkapnya.
"Parkir-parkir mobil dan bus kan tidak bisa masuk ke Kajen, bisanya di Ngemplak Kidul dan Bulumanis. Mereka juga dapat penghasilan, bukan hanya warga Kajen saja," lanjutnya.
Ia berharap pengelolaan perayaan Haul Mbah Mutamakkin semakin baik ke depannya. Salah satunya adalah penataan para pengemis.
"Yang para pengemis belum bisa ditata. Kalau mau diusir ya kasihan. Kemarin juga ada Satpol PP tapi tetap belum kondusif. Kalau diusir secara kasar (pengemis) tidak tega," jelasnya.
Terpopuler
1
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
2
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
3
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
4
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
5
Doa-Doa Pilihan di Hari Asyura, Dapat Hindarkan dari Matinya Hati
6
Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Terkini
Lihat Semua