NU Desak Pemerintah Berperan Aktif dalam Perang Arab
NU Online · Senin, 28 Maret 2011 | 14:29 WIB
Komisi khusus yang membahas isu-isu strategis terkait dengan dunia internsional mendesak agar pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan masalah perang Timur Tengah, negara Arab dan khususnya Libya. Dasar utama dalam penyelesaian ini adalah melindungi rakyat dan kedaulatan Libya.
Seharusnya bangsa Libya diberi kesempatan untuk menyelesaikan persoalannya sendiri. Karena itu keterlibatan PBB hanya sebatas menjaga perdamaian. Dengan alasan itu, maka NU mengutuk keras penyerbuan tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat ke Libya tersebut.<>
Demikian antara lain hasil rapat pleno komisi khusus yang dibacakan oleh Wasekjen PBNU Abdul Mun’im DZ dalam acara penutupan Rapat Pleno PBNU di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Senin (28/3).
Pada acara yang ditutup oleh KH Said Aqil Siradj ini hadir antara lain KH Attabik Ali (Pengasuh Pesantren Krapyak), Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudz, Ketua Umum KH Said Aqil Siradj, Waketum H As’ad Said Ali, Sekjen Marsudi Suhud, jajaran syuriah dan lain-lain.
Sementara itu dalam menghadapi perubahan yang demikian kuat, hendaknya para pemimpin Timur Tengah mawas diri untuk segera mencari solusi dalam bentuk transisi kekuasaan secara damai.
Menurut Said Aqil, saat ini terdapat seratusan ulama Libya mendekati para penyerang Khadafi guna meminta agar tidak melanjutkan penyerangan tersebut, setelah ada keterlibatan tentara asing pimpinan Amerika Serikat tersebut.(amf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua