Nasional

Peralatan Sekolah hingga Makanan Cegah Stunting Disalurkan NU Care-LAZISNU Sambut Hari Anak Nasional 2025

NU Online  ·  Sabtu, 19 Juli 2025 | 08:00 WIB

Peralatan Sekolah hingga Makanan Cegah Stunting Disalurkan NU Care-LAZISNU Sambut Hari Anak Nasional 2025

Kegiatan Jelajah Sapa di LPKA 1 Tangerang, Banten, Kamis (17/7/2025). (Foto: Zahra)

Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertajuk 'Jelajah Sapa'. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dalam menyambut Hari Anak Nasional 2025,


Kegiatan dengan tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 berlangsung di LPKA 2 Jakarta dan LPKA 1 Tangerang Banten pada Kamis (17/7/2025) serta di Yayasan Hidayatul Mubtadiin Pandeglang Banten Jumat (18/7/2025).

 

Dukungan NU Care-LAZISNU pada kegiatan tersebut diwujudkan dengan pembagian paket peralatan sekolah, hygiene kits, dan suplemen vitamin untuk 200 anak binaan LPKA, serta paket makanan bergizi dan selimut di daerah rawan stunting di Pandeglang.

 

Tidak hanya serah terima bantuan, di LPKA 2 Jakarta, anak-anak binaan tampil sebagai pembawa acara, tilawah, hingga mengisi pertunjukan akustik dengan membawakan lagu Jangan Menyerah.

 

Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari implementasi pilar NU Care Berdaya untuk memberdayakan generasi muda dari akar rumput.

 

"Kami tak hanya ingin mengentaskan kemiskinan, tapi juga memberdayakan. Adik-adik di sini punya potensi besar. Ada yang bisa tilawah, masak, main musik. Harapan itu masih ada dan harus terus dipupuk,” tutur Moesafa.


Menteri PPPA, Hj Arifatul Choitu Fauzi dalam sesi dialog bersama anak-anak LPKA, mengajak mereka untuk merefleksikan hidup dan terus mengejar mimpi.

 

"Kehidupan itu proses. Kalau sekarang kalian di LPKA, bukan berarti masa depan tertutup. Justru di sini kalian belajar, bermimpi ulang, dan kembali menjadi generasi terbaik. Bunda akan kirim keyboard dan gitar biar makin semangat main musiknya,” ungkap Ibu Menteri PPPA yang akrab dipanggil Bunda.

 

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Daerah Khusus Jakarta, Heri Azhari turut mengapresiasi kegiatan ini. “Meski dalam keterbatasan, LPKA tetap menjalankan berbagai program pembinaan, baik formal maupun informal. Adanya kegiatan seperti ini sangat berarti untuk psikologis anak-anak binaan,” ujar Heri.


Di LPKA 1 Tangerang, kegiatan berlanjut dengan sambutan dari Ali Syeh Banna, Kepala Kanwil Ditjenpas Banten. Dia menyebut bahwa pembinaan di LPKA Tangerang difokuskan pada kepribadian, keterampilan, dan pelatihan vokasional seperti otomotif.

 

Menteri PPPA yang kembali hadir memberikan semangat kepada anak-anak agar terus percaya diri. "Kalian ini anak hebat. Apa pun masa lalumu, masa depan tetap bisa diperjuangkan," kata Bunda Arifah.

 

Di lokasi terakhir, Kemen PPPA dan NU Care-LAZISNU menyasar wilayah dengan tingkat stunting yang masih tinggi, menyalurkan bantuan makanan bergizi dan selimut untuk anak-anak dan keluarga.


"Ini adalah daerah terakhir dari rangkaian kunjungan kami. Di Pandeglang, angka stunting masih menjadi tantangan besar. Maka kami hadir bersama NU Care-LAZISNU untuk menyapa masyarakat. Harapan kami, kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut untuk menjangkau lebih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan," ujar Arifah.

 

Kegiatan ini juga menghadirkan cerita inspiratif dari anak-anak binaan. Di antaranya Fadlan (17) yang mulai berjualan dimsum hasil pelatihan di LPKA. Ade yang merintis usaha sablon, hingga Rafi yang bercita-cita menjadi atlet nasional.


Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-41. Dari situs web kemenpppa.go.id disebutkan anak-anak merupakan tunas-tunas kebaikan bangsa harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya. Berbagai permasalahan seperti kekerasan, pelecehan, perkawinan anak, anak berhadapan dengan hukum, dan penyalahgunaan teknologi digital di antaranya dalam bentuk game dan judi online, serta masalah lainnya yang terus menimpa anak menjadikan segudang tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
 

Kemen PPPA menindaklanjutinya dengan berbagai kebijakan, program dan kegiatan pengintegrasian hak anak, pencegahan dari berbagai bentuk kekerasan serta menyediakan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus pada tingkat nasional dan internasional. Upaya tersebut dapat terimplementasi maksimal dengan kerja sama semua pemangku kepentingan baik di pusat dan daerah serta masyarakat.

 

Kontributor: Zahra