Alasan di Balik Kiai Mulai Pengajian di Hari atau Malam Rabu
NU Online · Rabu, 9 Juli 2025 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
Para kiai kerap mengawali pengajiannya di pesantren di hari atau malam Rabu selepas liburan rampung. Tentu hal itu bukan tanpa alasan dan latar belakang yang kuat. Sebab, ada peristiwa dan dalil yang mengarahkan demikian.
Ustadz Abdul Wahab menyampaikan hal tersebut dalam artikelnya berjudul Rahasia Para Kiai Sering Memulai Pelajaran di Hari Rabu yang dikutip NU Online pada Rabu (9/7/2025).
Rabu, disebut dalam hadits sahih tentang penciptaan, merupakan hari saat Allah swt menciptakan cahaya. Mengingat ilmu merupakan cahaya, maka permulaan pengajian di hari atau malam Rabu menjadi pertemuan dua cahaya.
"Sebab ilmu juga dikenal sebagai cahaya bagi pemiliknya, maka dengan memulai kajian ilmu di hari Rabu diharapkan kajian tersebut bisa sempurna seperti sempurnanya cahaya yang diciptakan Allah untuk menyinari dunia," tulisnya.
Imam al-Ajluni (1676-1749 M) dalam kitab Kasyf al-Khafâ’ mengutip Syekh Burhanuddin dari pengarang kitab al-Hidayah, bahwasanya tidaklah sesuatu dimulai di hari Rabu kecuali menjadi sempurna. Maka karena itu, tulis Al-Ajluni sebagaimana dikutip Ustadz Wahab, para guru memulai majelis di hari Rabu untuk mengajar sebab ilmu adalah cahaya, maka kajian ilmu dimulai di hari diciptakan cahaya.
"Itulah rahasia hari Rabu yang diyakini sebagai hari berkah sebab segala sesuatu yang dimulai di hari itu insyaallah akan berakhir sempurna," katanya.
Lebih lanjut, Ustadz Wahab juga mengutip Imam as-Sakhawi (1427-1497 M) yang menjelaskan bahwa hari Rabu mengadu kepada Allah tentang anggapan sial orang-orang terhadapnya, maka Allah menganugerahkan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu, maka pasti akan sempurna. Hal demikian, kata Ustadz Wahab, didengar As-Sakhawi dari para orang saleh dan ditulisnya dalam kitab al-Maqâshid al-Hasanah.
Senada, Ustadz Ahmad Karomi juga menyampaikan bahwa hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala sesuatu, sebab akan selesai dengan sempurna. Hal itu ia sandarkan pada keterangan yang termaktub dalam kitab ta’limul mutaallim sebagaimana ia tulis dalam artikelnya di NU Online Jatim berjudul Anjuran Memulai Segala Sesuatu pada Hari Rabu, Apa Alasannya?
Meskipun demikian, Ustadz Karomi juga menulis, bahwa justru hari baik untuk belajar adalah Senin. Hal ini didasarkan pada hadits yang termaktub dalam kitab Faidul Qadir, Kanzul Ummal, dan Akhbar Asbahan berikut.
Baca Juga
Kiai NU Didebat Calon Menantu
"Rasulullah bersabda, carilah ilmu di hari Senin, sebab para pencari ilmu akan dipermudah," demikian terjemah hadits tersebut.
Menurut Ustadz Karomi, jika keduanya dipahami, maka hari Senin adalah hari baik untuk menuntut ilmu, sedangkan hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala aktivitas.
"Dari sini memunculkan pemahaman bahwa hari Rabu lebih mencakup segala aktivitas seperti memilih hari untuk memulai bekerja, memulai berdagang, memulai berkebun, memulai buka toko, memulai membangun rumah, memulai pengajian dan lainnya termasuk menuntut ilmu. Sedangkan hari Senin lebih khusus (mu’ayyan) kepada menuntut ilmu," pungkasnya.
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua