Internasional

Tumbuhkan Semangat Kebangsaan, PCINU Hong Kong Gelar Upacara dan Tasyakuran HUT Ke-80 RI

NU Online  ·  Ahad, 17 Agustus 2025 | 19:30 WIB

Tumbuhkan Semangat Kebangsaan, PCINU Hong Kong Gelar Upacara dan Tasyakuran HUT Ke-80 RI

Upacara bendera peringatan HUT Ke-80 RI di Victoria Park, Causeway Bay, Wan Chai, Hong Kong, pada Ahad (17/8/2025). (Foto: dok. PCINU Hong Kong)

Wan Chai, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Hong Kong menggelar upacara bendera dan tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Victoria Park, Causeway Bay, Wan Chai, pada Ahad (17/8/2025).


Agenda itu diikuti dengan khidmat oleh warga NU dan masyarakat umum di Hong Kong, meski dilaksanakan di tengah cuaca yang tak menentu dan keterbatasan waktu para Pekerja Migran Indonesia (PMI).


Upacara bendera berlangsung di area lapangan yang biasa digunakan para santri Pagar Nusa Hong Kong untuk latihan rutin. Sejumlah perwakilan lembaga, badan otonom (banom), majelis taklim, hingga peserta umum turut hadir dalam kesempatan tersebut.


Ketua Tanfidziyah PCINU Hong Kong Suparno menegaskan bahwa peringatan HUT Ke-80 RI menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat kebangsaan bagi para Nahdliyin.


“Setiap HUT RI kita harus bersemangat untuk selalu memeriahkannya, dan sebagai WNI kita juga harus patuh dan hormat dengan KJRI, sehingga meskipun PCINU Hong Kong mengadakan rangkaian acara kemerdekaan satu hari penuh, karena bertepatan dengan hari Minggu, kita harus tetap mengirimkan perwakilan hadir upacara kemerdekaan yang diselenggarakan KJRI yang bertempat di Wisma KJRI,” ujarnya, melalui rilis yang diterima NU diterima

Suasana istighotsah peringatan HUT Ke-80 RI di Victoria Park, Causeway Bay, Wan Chai, Hong Kong, pada Ahad (17/8/2025). (Foto: dok. PCINU Hong Kong) 


Wakil Rais PCINU Hong Kong Kiai Ali yang bertugas sebagai pelatih upacara, menekankan bahwa kemerdekaan juga memiliki makna mendalam bagi para PMI.


“Kemerdekaan RI merupakan kemerdekaan bagi Pekerja Migran Indonesia di seluruh negara penempatan kerja, sehingga dari Hong Kong kami memiliki harapan bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah hendaknya juga berpihak kepada kesejahteraan PMI," katanya.


"Aturan-aturan yang diberlakukan hendaknya tidak menyulitkan maupun membingungkan agar PMI dapat bekerja dengan baik dan tenang karena dikover dengan kebijakan yang pro-PMI sebagai pahlawan devisa negara,” tambahnya.


Dalam ramah tamah setelah istighotsah dan tasyakuran, Rais Syuriyah PCINU Hong Kong Kiai Kistiawanto mengingatkan pentingnya rasa syukur dan penghormatan kepada para pahlawan.


“Sebagai warga NU ucapan syukur tentunya juga harus dengan diiringi mengenang jasa para pahlawan dengan upacara yang tadi dilaksanakan. Selain itu doa dan tasyakur juga dilakukan agar kita senantiasa mendapatkan rahmat Allah. Dengan istighotsah doa bersama menjadi penguatan batin dan mental kita yang berada jauh dari keluarga dan berada di negara minoritas Muslim,” jelasnya.


Rangkaian kegiatan ditutup dengan kuis interaktif yang mencakup empat kategori, yaitu keindonesiaan, kehongkongan, kepemian, dan kuis dadakan oleh Rais serta Ketua PCINU Hong Kong. Turunnya hujan di penghujung acara diyakini sebagai rahmat Allah yang menyertai peringatan kemerdekaan tersebut.