Internasional

Jurnalis di Gaza Lagi-lagi Tewas Diserang Israel, Begini Pesan Terakhirnya

NU Online  ·  Senin, 11 Agustus 2025 | 20:30 WIB

Jurnalis di Gaza Lagi-lagi Tewas Diserang Israel, Begini Pesan Terakhirnya

Anas al-Sharif, Jurnalis di Gaza, yang tewas akibat serangan Israel. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Seorang jurnalis terkemuka, Anas al-Sharif, tewas bersama keempat wartawan lainnya pada Ahad (10/8/2025) malam. Mereka meninggal akibat serangan Israel yang menargetkan tenda-tenda jurnalis yang berada di dekat Rumah Sakit al-Shifa, Gaza. Hal ini sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Senin (11/8/2025).


Sebagaimana diketahui, Anas merupakan sosok jurnalis yang aktif melakukan peliputan mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di Gaza.


Sebelum meninggal, ia sempat mengunggah cuitan laporannya mengenai keadaan Gaza yang tak henti-hentinya dibombardir Israel.


"Pengeboman tanpa henti... Selama dua jam ini, agresi Israel telah meningkat di Kota Gaza," tulisnya melalui akun X pribadinya @AnasAlSharif0, pada Ahad (10/8/2025) malam.


Sebelum meninggal, ia menyampaikan pesan terakhir yang dititipkan ke kerabatnya. Pesan itu diunggah dalam bahasa Arab dan Inggris melalui akun X pribadinya.


Melalui pesan terakhir itu, ia menaruh harapan besar agar seluruh dunia tidak lupa akan Gaza dan untuk senantiasa mendoakannya.


"Jangan lupakan Gaza… Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa kalian agar diampuni dan diterima," kata Anas.


Melalui pesan itu juga, ia secara khusus menitipkan keluarganya, khususnya ibu, istri, dan putra-putrinya yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangannya.


"Aku berwasiat agar kalian selalu mendukung mereka (keluarganya), dan menjadi penopang bagi mereka setelah Allah ta'ala," tulisnya.


Tentu tidak saja keluarganya, Anas juga menyampaikan pesan penting untuk menjaga Palestina secara umum, penduduknya, anak-anak kecil yang terzalimi dan tak diberi kesempatan untuk bermimpi dan hidup damai.


"Tubuh-tubuh suci mereka telah dihancurkan oleh ribuan ton bom dan roket Israel, hingga tercerai-berai dan berserakan di dinding-dinding," katanya.


Secara tidak langsung, Anas meminta agar perjuangan untuk kemerdekaan Palestina harus terus dilanjutkan dan diikhtiarkan.


"Aku berwasiat kepada kalian agar jangan dibungkam oleh belenggu, dan jangan ditahan oleh batas-batas. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan manusia, hingga matahari kemuliaan dan kebebasan terbit di negeri kita yang dirampas," lanjutnya.


Selain Anas, jurnalis lain yang meninggal dalam serangan itu antara lain Mohammed Qraiqea, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa.


Kantor Berita Palestina (WAFA) melaporkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, ada sekitar 240 jurnalis Palestina yang tewas akibat serangan Israel.