Temui Nahdliyin di Jerman, Gus Yahya Ingatkan Pentingnya Transformasi Organisasi
NU Online · Rabu, 9 Juli 2025 | 09:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan pentingnya untuk terus meningkatkan konsolidasi organisasi dan mengembangkan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan dunia yang berlangsung dengan sangat cepat.
Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan puluhan warga Nahdliyin di NU Berlin Haus atau kantor Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman di Turmstraβe 18, D-10559 Berlin, Ahad (6/7/2025).
"Karena itu, NU harus melakukan transformasi jam’iyah sebagai strategi adaptasi agar NU dapat terus survive dan tetap relevan di mana pun di sepanjang zaman," kata kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Gus Yahya juga mengajak PCINU Jerman untuk aktif memperjuangkan misi peradaban NU di kancah internasional. Dijelaskannya, pada tahun 2022, PBNU telah sukses menyelenggarakan forum internasional R20 dan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban dalam rangkaian Peringatan Satu Abad NU. PBNU juga tengah terus mengampanyekan gagasan tentang humanitarian Islam yang diharapkan menjadi gerakan global untuk memperjuangkan peradaban yang lebih mulia.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menyoroti dinamika dunia Islam dalam konteks global saat ini. Ia menekankan pentingnya bagi umat Islam, khususnya warga NU, untuk mampu menghadapi realitas zaman yang terus berubah.
Menurutnya, umat Islam tidak hanya dituntut menjalankan syariat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus menerima dan mengamalkan konsensus-konsensus sosial-politik yang mengikat secara nasional maupun internasional. Gus Yahya menyebut beberapa contoh konsensus tersebut, seperti Undang-Undang Dasar 1945, Piagam PBB, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
"Sikap ini penting agar umat Islam tetap relevan dan mampu hidup berdampingan secara damai dengan berbagai kelompok agama, ras, dan bangsa lainnya di dunia modern," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Gerakan PCINU Jerman
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PCINU Jerman Miftah El Azmi menyampaikan sejarah pendirian cabang ini, struktur kepengurusan yang ada, serta sejumlah program kerja yang telah dilaksanakan di berbagai bidang, termasuk keilmuan, sosial, dan keagamaan.
Miftah El Azmi juga memaparkan program kerja prioritas PCINU Jerman 2025–2027 meliputi lima fokus utama, yaitu kaderisasi, peningkatan efektivitas organisasi, perluasan pelayanan masyarakat, kontribusi untuk Indonesia—khususnya dunia pesantren, serta pendirian NU Center sebagai pusat kegiatan dan penguatan dakwah Islam moderat di Eropa.
Melengkapi hal tersebut, Wakil Rais Syuriah PCINU Jerman Habib Muhammad Husein AlKaff menambahkan bahwa PCINU Jerman terus berupaya memperkuat peran strategisnya sebagai jembatan dalam memperkenalkan Islam Nusantara yang ramah dan moderat di Eropa.
“Kami terus membangun jejaring dengan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang tersebar di berbagai kota di Jerman, sekaligus mengenalkan karya-karya ulama Nusantara kepada komunitas Muslim di sini,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa PCINU Jerman telah terdaftar sebagai organisasi resmi berbadan hukum (eingetragener Verein) yang diakui pemerintah Jerman sejak tahun 2020.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCINU Jerman KH Syaeful Fatah menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran Gus Yahya di tengah padatnya agenda. “Kami merasa sangat terhormat dan bersyukur, Gus Yahya berkenan hadir dan menyapa langsung warga NU di Jerman,” ujarnya.
Dalam lawatannya ke Jerman, Gus Yahya melakukan sejumlah pertemuan dengan tokoh penting Jerman, yakni (1) Thomas Rachel, The Federal Government Commissioner for Freedom of Religion or Belief dalam Pemerintahan Kanselir Friedrich Merz; (2) Elmar Brok, politisi senior Jerman dan Uni Eropa, mantan anggota terlama di Parlemen Eropa; dan (3) Christian Kremer, tokoh politik yang merupakan tangan kanan Kanselir Friedrich Merz.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda internasional PBNU dalam memperkuat peran Nahdlatul Ulama di tingkat global. Kunjungan ini juga menandai komitmen PBNU untuk terus memperkuat sinergi dengan komunitas NU di luar negeri, serta menjadi bagian aktif dalam percakapan global mengenai Islam yang damai, inklusif, dan berkeadaban.
Dalam kunjungannya ke Jerman, Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni dan Penasihat Khusus Urusan Internasional H Muhammad Kholil.
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua