Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto punya analogi sederhana tentang cara efektif melakukan publikasi dan sosialisasi kebijakan pemerintah. Menurutnya, jika masyarakat ingin cepat mengetahui suatu kebijakan hendaknya kebijakan meniru acara majelis dzikir dalam menyosialisasikan kegiatan.
"Kalau seperti Majelis Dzikir bisa masang spanduk besar, ya kita juga harus pasang. Itu kan besar banget," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto di Balai Kota DKI, Jum'at (1/3). Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan seperti itu justru lebih bagus. Sebab, dapat disaksikan oleh masyarakat.
/>
"Kalau mereka bisa, ya kita juga harus pasang," katanya. Selain itu, sosialisasi melalui media massa juga diharapkan. "Minimal di running tex, website," katanya.
Nah, cara publikasi model majelis dzikir ini akan diterapkan untuk menyosialisasikan kebijakan penutupan jalan Dr Satrio atau yang biasa dikenal Cassablanca akibat pembangunan jalan layang non tol (JLNT) yang rencananya dimulai bulan ini.
Prijanto meminta masyarakat terutama pengguna jalan agar bersabar. Karena, pembangunan ini merupakan langkah untuk mengurai kemacetan yang semakin parah di Jakarta.
"Dalam konteks ini saya mengharapkan masyarakat bisa memahami, sabar terhadap kemacetan dalam proses pembangunan. Sebab pembangunan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan," katanya. (ful)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua