Krisis Ekonomi Dunia Jadi Peluang bagi Umat Islam untuk Bangkit
NU Online · Senin, 24 November 2008 | 12:21 WIB
Krisis ekonomi dunia yang terjadi saat ini bisa menjadi peluang besar bagi umat Islam untuk bangkit. Sistem ekonomi syariah yang menerapkan nilai-nilai Islam yang sudah mulai populer merupakan alternatif bagi sistem ekonomi kapitalisme atau sosialisme.
Demikian dikatakan Dr Iman Youssef Chebli, Ketua World Islamic Mission Association, di sela-sela Konferensi Umum Dakwah Islamiyah ke-8 di Tripoli, Libya, pada 27-30 Oktober lalu.<>
Youssef menjelaskan, sistem ekonomi sosialisme sudah lama tak dipakai. Demikian pula sistem ekonomi kapitalisme yang terbukti gagal. Sosialisme telah berakhir dan kini kapitalisme juga nyaris tamat,” katanya.
Ia berkeyakinan bahwa di masa mendatang, sistem ekonomi Islam-lah yang akan menjadi pilihan bagi dunia. Sebab, hanya nilai-nilai Islam yang tak akan pernah mati. Sistem ekonomi Islam akan menjadi solusinya.
“Jika ingin bangkit, terapkanlah sistem dan nilai-nilai Islam yang sebenarnya,” pungkas Youssef yang juga Imam Masjid Al-Rashid, Edmonton, Kanada, itu.
Namun demikian, hal itu bukan tanpa syarat. Untuk mewujudkannya, umat Islam harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya, pendidikan. Sebab, selama ini, salah satu yang membuat umat Islam lemah adalah masalah pendidikan.
“Ada semacam kelemahan dalam mengajarkan pentingnya menguasai pengetahuan. Padahal, Rasullullah pernah bersabda, Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Harus dipahami bahwa ilmu pengatahuan adalah kehidupan,” jelasnya. (ant/rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua