Jamaah An-Nadzir Tak Gunakan Hisab atau Rukyat untuk Tentukan Idul Fitri
NU Online · Selasa, 30 September 2008 | 00:24 WIB
Jamaah An-Nadzir telah menetapkan 1 Syawal 1429 Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Selasa (30/9) hari ini. Namun, dalam penetapan itu, mereka tak menggunakan metode hisab (perhitungan astronomis) atau rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan).
Jamaah yang berbasis di Gowa, Sulawesi Selatan, itu menentukannya melalui pengamatan dengan melihat tingkat surut air laut. Lokasi pengamatannya dilakukan di Pantai Kalongkong, Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel.<>
Jamaah, kata Koordinator An-Nadzir Sulsel, Lukman, melakukan pengamatan tersebut dari pagi hari. Setelah melihat kepastian surutnya air laut siang ini, mereka menetapkan membatalkan puasa terakhir hari ini pada pukul 15.00 Wita.
"Kami sedang melakukan pengamatan. Keputusannya, besok (baca: hari ini) sudah 1 Syawal. Jadi hari ini kami berbuka pukul 15.00 siang," ujarnya, kemarin.
Lukman menambahkan, jamaah An-Nadzir akan memusatkan salat Idul Fitri di Desa Mawang, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa. Ia memperkirakan sekitar seribu jamaah dari seluruh Sulawesi Selatan akan menghadiri perayaan tersebut. (ant)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua