Nasional

Antusias Pengajar Pelatihan PandAI Berdayakan Perempuan Indonesia Melalui Teknologi AI

NU Online  ·  Jumat, 9 Mei 2025 | 19:45 WIB

Antusias Pengajar Pelatihan PandAI Berdayakan Perempuan Indonesia Melalui Teknologi AI

Seminar Perempuan PandAI memberikan pembekalan bagi perempuan memahami pemanfaatan AI.

Jakarta, NU Online
Program Perempuan Pandai AI (PandAI) yang bertujuan meningkatkan keterampilan AI dasar dan literasi digital bagi perempuan Nahdlatul Ulama (NU), persembahan NUCare Global dari LAZISNU dan Microsoft, tidak lepas dari peran para pengajarnya. 

 

Salah satu pengajar, Abdul Mughits (47), menyampaikan alasannya turut terlibat dalam Program PandAI.


“Ingin ikut serta memajukan perempuan Indonesia sehingga lebih paham dunia Artificial Intelligence,” ungkapnya.


Abdul juga mengungkapkan rasa senangnya dapat terlibat dalam program ini. Menurutnya, antusiasme para peserta menjadi energi dan membuatnya ikut bersemangat.

 

“Saya senang melihat ibu-ibu yang semangat luar biasa dalam belajar ilmu baru. Selama Ramadan tidak terlalu berbeda dengan bulan-bulan lainnya, ibu-ibu juga antusias belajar AI,” ujar Dosen Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) College Surabaya itu.

 

Senada, Fatchiyyah Robiah Al Adawiyah (24) mengaku antusias membagikan ilmunya. Pengajar yang berasal dari Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengatakan pelatihan Perempuan PandAI mampu memberdayakan kelompok yang kurang terwakilkan dalam bidang teknologi masa kini.


“Kesempatan luar biasa untuk berkontribusi dalam memberdayakan perempuan Indonesia agar mereka dapat memanfaatkan AI sebagai alat untuk menciptakan perubahan positif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka,” ungkapnya.

 

Fatchiyyah menyampaikan bahwa dalam Pelatihan PandAI, para peserta mendapatkan ilmu mengenai pelatihan dasar AI, simulasi membuat ide tulisan (writing prompt) dalam penggunaan AI, dan diskusi secara interaktif dengan menyesuaikan jadwal peserta.

 

Dia menceritakan pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah kemarin, program pelatihan PandAI tidak mengganggu aktivitasnya dalam beribadah puasa.

 

“Jadwal yang dibuat oleh tim PandAI disesuaikan dengan waktu di luar ibadah wajib, sehingga peserta dan pengajar tetap dapat menjalankan kewajiban agama dengan nyaman. Program PandAI bahkan menjadi cara untuk mendalami makna bulan Ramadhan melalui pemberdayaan intelektual,” katanya.

 

Ia mengapresiasi diselenggarakannya program ini yang memberdayakan perempuan melalui teknologi AI sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan dalam perkembangan zaman.

 

“Ini menunjukkan visi yang progresif untuk meningkatkan peran perempuan dalam teknologi, sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan yang menyesuaikan perkembangan zaman,” ucapnya.

 

Fatchiyyah berharap pelatihan PandAi dapat membuka peluang bagi perempuan untuk mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi Ai yang menjadi agen perubahan Indonesia.

 

“Saya berharap mereka dapat membangun jaringan yang kuat untuk saling mendukung dan terus belajar di masa depan,” ujarnya.

 

Program PandAI merupakan salah satu dari rangkain program di bawah inisiatif elevAIte Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia dan Microsoft untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.