Terima Kunjungan Dubes Iran, Gus Yahya Dorong Diplomasi Perdamaian untuk Kemanusiaan
NU Online · Jumat, 20 Juni 2025 | 15:30 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (20/6/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyerukan perdamaian kemanusiaan antara Israel dan Iran, agar tidak mengalami eskalasi berkepanjangan. PBNU mendorong agar perperangan yang terjadi dapat dihentikan melalui jalur diplomasi.
Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU memahami langkah Iran yang mempertahankan diri atas serangan yang dilakukan oleh Israel. Ia juga menyatakan dukungan terhadap Iran dan berharap konflik tidak meluas ke kawasan Timur Tengah.
Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Jumat (20/6/2025). Gus Yahya dalam pertemuan itu didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, dan Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, serta Ketua Lesbumi KH M Jadul Maula.
Ketua PBNU KH Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil) menyampaikan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. “Gus Yahya mendengarkan cukup intens, keterangan-keterangan yang diberikan oleh Duta Besar Iran terutama perkembangan-perkembangan terakhir di Iran terkait dengan perang yang berlangsung saat ini,” ujarnya.
Gus Ulil mengatakan bahwa PBNU dan seluruh Nahdliyin senantiasa mendoakan keselamatan bagi masyarakat Iran. “Warga NU mendukung bangsa Iran, memberikan doa supaya bangsa Iran selamat dan kemanusiaan seluruh manusia juga selamat dengan harapan semoga perang ini tidak meluas,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa Gus Yahya menyampaikan sejumlah sikap dan pandangan penting PBNU dalam menyikapi dinamika yang sedang berlangsung. “Gus Yahya menegaskan bahwa sejak hari pertama ketika serangan Israel terhadap Iran terjadi, PBNU langsung mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras agresi militer tersebut,” ujar Gus Ulil.
Gus Yahya, lanjut Gus Ulil, menyampaikan bahwa Iran memiliki hak yang sah secara internasional untuk melakukan pembelaan diri atas serangan yang dilakukan secara sepihak oleh Israel. Namun, Gus Yahya juga menekankan pentingnya semua pihak menahan diri dan mendorong penghentian perang demi mencegah eskalasi yang lebih luas.
“Gus Yahya mengimbau agar perang ini tidak meluas dan mengorbankan lebih banyak jiwa manusia. PBNU mendorong agar jalan diplomasi kembali ditempuh sebagai solusi damai yang adil dan bermartabat,” tegas Gus Ulil. Lebih lanjut, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa warga Nahdlatul Ulama secara spiritual turut mendoakan keselamatan rakyat Iran dan semua pihak yang terdampak konflik.
Doa-doa tersebut, menurut Gus Yahya, adalah wujud solidaritas Islam yang tidak mengenal batas geografis dan menjadi bagian dari komitmen NU dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan global. Pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit ini tidak hanya menjadi pertemuan diplomatik formal, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi yang memperkuat jalinan batin dan kepedulian terhadap nasib umat manusia.
Kedua pihak sepakat untuk terus membuka ruang komunikasi dan kerja sama di bidang kemanusiaan, pendidikan, dan perdamaian internasional. PBNU, sebagai ormas Islam terbesar di dunia, kembali menegaskan perannya sebagai kekuatan moral yang tidak hanya bersuara untuk kepentingan bangsa Indonesia, tetapi juga untuk dunia yang lebih adil, damai, dan manusiawi.
Sementara itu, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengapresiasi dukungan PBNU terhadap pemerintah dan masyarakat Iran.
“Saya hari ini hadir di Ormas keislaman terbesar di dunia ini, PBNU, untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi. Tentu PBNU telah memiliki hubungan yang sangat baik sejak dahulu hingga sekarang,” ucap Boroujerdi.
“Dukungan yang diberikan oleh PBNU kepada masyarakat dan bangsa dan Republik Islam Iran dalam agresi yang kami sedang alami hari-hari sekarang, saya berkesempatan untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, serperti akademisi, tokoh masyarakat, politik, sosial, budaya, dan masyarakat sipil yang terus mendukung Iran. “Sangat berharga bagi kami,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Boroujerdi meminta kepada seluruh pihak untuk terus mendoakan agar konflik yang terjadi segera berakhir.
“Saya sampaikan bahwa mohon mendoakan kami, mendoakan bangsa Iran, pemerintah Iran, masyarakat Iran berbagai golongan masyarakat digolongan kami, karena doakan begitu berpengaruh dan penting bagi kami, khususnya dalam situasi seperti sekarang,” ucapnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua