Internasional PERANG ISRAEL-IRAN

Proses Evakuasi WNI dari Iran Kembali ke Tanah Air

NU Online  ·  Rabu, 25 Juni 2025 | 10:15 WIB

Proses Evakuasi WNI dari Iran Kembali ke Tanah Air

97 WNI berhasil dievakuasi ke Azerbaijan, negara yang berbatasan langsung dengan Iran, Sabtu (21/6/2025). (KBRI Teheran)

Jakarta, NU Online

Sebanyak 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran berhasil tiba di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (24/6/2025).


Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Andy Rachmianto mengatakan bahwa 11 WNI tersebut merupakan peserta gelombang pertama dari 97 WNI di Iran yang terdaftar dalam jalur evakuasi.


"Total ada 97 WNI kita sudah berhasil dievakuasi sesuai perintah Presiden beberapa waktu lalu sejak konflik dua negara Iran-Israel terjadi. Hari ini yang pertama ada 11 orang WNI sampai di tanah air," kata Andy, dikutip dari Antara.


Ia menjelaskan bahwa 97 WNI yang telah dievakuasi dari Iran kemudian dipindahkan ke Baku, Azerbaijan. Dari puluhan orang dari 96 WNI ini termasuk 3 staf kedutaan, dan 1 warga negara asing, yaitu warga negara Iran pasangan WNI.


Menurutnya, total dari 97 orang WNI yang berhasil dievakuasi dilakukan beberapa tahapan pemulangan. Saat ini untuk tahap pertama pemulangan terdapat 29 orang diterbangkan ke tanah air.


Namun, lanjutnya, atas kondisi dan situasi di negara timur tengah itu kembali memanas hanya sebanyak 11 WNI yang tiba malam ini ke Indonesia.


Sementara 18 orang lainnya masih tertahan di Qatar lantaran bandara penerbangan di sana masih ditutup akibat adanya serangan Iran ke markas militer AS.


"Seperti informasi dari berbagai media dan juga laporan dari perwakilan kita, di kawasan Timur Tengah khususnya di kawasan Teluk. Bahwa sudah terjadi tadi malam beberapa gangguan penerbangan internasional, seperti Qatar telah menutup wilayah udaranya selama beberapa jam dan dampaknya adalah terjadinya gangguan jadwal penerbangan," ungkapnya.


Salah satu WNI yang tiba di Indonesia adalah Ali Murtadho. Ali menceritakan suasana mencekam saat berada di Teheran, Iran.


"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel. Di beberapa saat berhenti, di beberapa saat dilanjut lagi," ujarnya.


Sebelum evakuasi dan singgah di Teheran, mahasiswa Iran asal Gresik Jawa Timur tersebut mengaku bermukim di Kota Qom.


"Kalau di Qom aman, tapi kalau di Teheran  setiap hari ada serangan meski berhasil ditangkis Iran," terangnya.


Terkait jalur dan proses evakuasi, Ali menceritakan bahwa dari Qom diarahkan menuju Teheran. Lantas ia menginap di gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) selama sehari.


"Setelah itu jam 7 pagi kita berangkat ke perbatasan Iran-Azerbaijan lalu menuju kota Baku menginap dua hari. Setelah itu diterbangkan ke Istanbul lalu ke Indonesia," jelasnya.


Ali mengaku belum mengabari pihak keluarga disebabkan selama di Iran jaringan internet sempat terputus. Meski begitu, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak pemerintah karena telah melakukan evakuasi kepada WNI.


"Terima kasih, kita merasa aman dan sampai di Indonesia dengan selamat," katanya.

 

Hal yang sama diceritakan oleh Agiel Laksamana Putra. Saat di Teheran, ia mendengar ledakan-ledakan dan menyaksikan rudal dan drone secara langsung.


"Saat di Teheran, beberapa kali terdengar ledakan. Juga melihat langsung rudal dan drone-drone Israel menyerang. Tapi, hampir rata-rata berhasil ditepis oleh sistem pertahanan udara Iran," ungkapnya kepada NU Online, pada Selasa (24/6/2025). 


Meskipun demikian, mahasiswa Iran asal Bangkalan Madura ini mengatakan bahwa aktivitas masyarakat di sana masih terbilang normal.


"Biasa aja sih, ya. Aktivitas masyarakat masih normal. Memang ada beberapa toko-toko dan perkantoran yang tutup. Tapi juga masih banyak yang buka," ujarnya. 


Terkait evakuasi, Agiel mengatakan diperuntukkan untuk semua WNI di Iran. Namun, sifatnya pilihan. Boleh ikut atau boleh tidak. 


"Ada, 97 orang ikut evakuasi dari total 386 WNI di Iran," ujar Agiel.


Kata Agiel, banyak yang tidak ikut evakuasi karena kondisi di Kota Qom cenderung lebih aman. Sedangkan yang mengikuti evakuasi kebanyakan WNI yang tinggal di daerah Qom.


"Jadi memang kebanyakan WNI yang memilih tinggal di Iran itu kebanyakan di kota Qom. Dan kota Qom cenderung lebih aman dan tidak ada serangan dibanding kota-kota lain," jelasnya.


Aqiel tinggal di Kota Qom. Namun ia tetap mengikuti evakuasi karena kekhawatiran pihak keluarga.


"Alasan saya ikut adalah keluarga. Jadi pihak keluarga sangat khawatir karena saya berada di kawasan yang sedang mengalami perang. Kedua, soal keselamatan, sih," tuturnya. 

 

Hingga saat berita ini ditulis Agiel masih berada di Azerbaijan dan menunggu jadwal giliran terbang ke Indonesia.

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Sugiono  menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemerintah Azerbaijan dalam memfasilitasi proses bantuan 96 WNI dari Iran pada tanggal 21 Juni 2025.


Hal ini disampaikan Menlu Sugiono dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri OKI ke-51 di Istanbul, Turki yang dilaksanakan pada 21-22 Juni 2025.


Sebagai informasi, evakuasi ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya ketegangan di Iran akibat serangan Israel. Azerbaijan juga memiliki kekhawatiran terhadap perkembangan situasi Iran-Israel yang dapat berdampak pada stabilitas dan keamanan kawasan.