Internasional

Muslimat NU Taiwan Bekali Purna PMI Perempuan Keterampilan Wirausaha Kuliner

NU Online  ·  Selasa, 22 Juli 2025 | 19:00 WIB

Muslimat NU Taiwan Bekali Purna PMI Perempuan Keterampilan Wirausaha Kuliner

Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Taiwan menggelar pelatihan keterampilan kuliner yang berlangsung di Kota Keelung, Taiwan. (Foto: dok. PCINU Taiwan)

Taiwan, NU Online

Dalam upaya memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan menjelang kepulangan ke tanah air, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Taiwan menggelar pelatihan keterampilan kuliner yang berlangsung di Kota Keelung, akhir pekan lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembekalan wirausaha bagi calon purna PMI agar memiliki bekal untuk membangun kemandirian ekonomi setelah masa kontrak kerja berakhir.


Ketua PCI Muslimat NU Taiwan, Siti Romlah, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen Muslimat NU dalam mendampingi dan memberdayakan perempuan, khususnya para pekerja migran.


“Sebagai organisasi perempuan NU, kami memiliki komitmen dalam pendampingan sosial-keagamaan dan pemberdayaan perempuan. Pelatihan ini langkah konkret untuk menciptakan peluang usaha berbasis keterampilan praktis,” ungkap Romlah.


Ia menambahkan bahwa pelatihan ini difokuskan pada keterampilan memasak yang aplikatif dan dapat langsung diterapkan saat peserta kembali ke tanah air.


“Kami berharap, setelah kembali ke Indonesia, para peserta dapat membuka usaha kuliner mandiri yang dapat menopang kehidupan ekonomi keluarga,” tambahnya.


Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai pihak dari lembaga Indonesia dan instansi pemerintah Taiwan.

 

Hadir dalam acara tersebut antara lain Jian Jianhui, Ketua Umum Asosiasi Perikanan Keelung, Jian Fengjian, Pengawas Eksekutif Asosiasi Perikanan Keelung, Chen Wenqin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perikanan Keelung, Wang Maocheng, Direktur Administrasi Perikanan, Kementerian Pertanian Taiwan dan Arief Sulistyo, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei.


Ketua Umum Asosiasi Perikanan Keelung, Jian Jianhui, mengapresiasi langkah Muslimat NU Taiwan dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut.


“Saya sangat mendukung kegiatan positif semacam ini. Asosiasi Perikanan Keelung siap memfasilitasi tempat pelatihan di masa mendatang. Kami berharap, pelatihan ini akan melahirkan laopan (pengusaha) baru di bidang kuliner dari kalangan pekerja migran Indonesia,” ujarnya.


Senada dengan itu, Kepala KDEI Taipei, Arief Sulistyo, menilai program ini sejalan dengan kebijakan perlindungan dan pemberdayaan PMI yang berkelanjutan.


“Keterampilan seperti ini sangat penting untuk mengurangi kerentanan ekonomi pasca kepulangan. Bahkan bisa menciptakan efek berganda (multiplier effect) di daerah asal,” jelasnya.


Sementara itu, Sekretaris PCINU Taiwan, Ahmad Nur Riza, menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Muslimat NU dan berbagai pemangku kepentingan di Taiwan. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan pemberdayaan yang berkelanjutan bagi diaspora Indonesia.


“PCINU Taiwan bersama badan otonom dan lembaga di bawah naungannya akan terus membangun kolaborasi strategis untuk memperluas jaringan pemberdayaan. Ini adalah model ideal diaspora Indonesia yang produktif dan kontributif,” tegasnya.


Ahmad Nur Riza juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan memasak, melainkan sebuah investasi keterampilan dan jaringan. Dukungan dari pemerintah Taiwan, organisasi diaspora, dan KDEI menjadi fondasi kuat bagi lahirnya pelaku usaha baru dari kalangan PMI perempuan.


“Kami optimis, dari pelatihan ini akan lahir para pengusaha kuliner yang tak hanya mandiri, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan ekonomi di lingkungan asal mereka,” pungkasnya.