Kemeriahan HUT Ke-79 RI di Pesantren Pertama Milik PCINU Jepang
NU Online · Senin, 19 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI tidak hanya berlangsung di dalam negeri. Para diaspora yang berada di luar negeri pun ikut menggelar upacara bendera dan perlombaan khas perayaan kemerdekaan lainnya.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang melangsungkan serangkaian perayaan kemerdekaan RI di Pesantren NU At-Takwa, Koga, Ibaraki, Jepang, Sabtu (17/8/2024).
Kegiatan diawali dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan. Bertindak sebagai pembina upacara, Ketua PCINU Jepang Achmad Gazali, menyampaikan tentang hakikat kemerdekaan yang belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh sebagian rakyat Indonesia, mengingat ketimpangan yang ada di depan mata.
Pada kesempatan itu, Gazali menjelaskan bahwa saat ini PCINU Jepang memiliki sejumlah proyek pengembangan sarana ibadah, pendidikan Islam, hingga unit usaha di Jepang, seperti masjid, pondok pesantren, dan badan usaha milik PCINU yakni Nine Stars.
“Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jepang telah mengembangkan masjid, pesantren, dan badan usaha milik PCINU yaitu Nine Stars,” ujar Gazali dalam keterangannya yang diterima NU Online, Senin (19/8/2024).

Gazali juga menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa Indonesia program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut andil dalam menyiapkan rangkaian kegiatan perayaan kemerdekaan RI oleh PCINU Jepang.
Usai upacara bendera, acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang dimeriahkan lebih dari 40 diaspora di Jepang. Rangkaian perlombaan kemerdekaan RI di Jepang terdiri dari lomba balap kelereng, lomba memasukkan sumpit ke dalam botol, lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang dan lomba estafet air.
Menurut Aan Fauzul, salah seorang diaspora di Ibaraki, perayaan kemerdekaan RI di Jepang memiliki kesan tersendiri. Momen ini membangkitkan ingatannya akan nuansa perayaan HUT RI di Indonesia. “Sudah lama saya tidak ikut upacara dan lomba 17 Agustusan," tutur Aan.
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua