Patoni
Penulis
Gus Dur bercerita tentang seorang anggota legislatif yang ngotot ingin mengubah Indonesia dari negara bangsa yang berdasarkan persatuan dan kemajemukan, menjadi negara agama yang cenderung kaku dan eksklusif atau tertutup.
"Saat anggota dewan itu jadi pembicara di sebuah seminar, ia dipanggil dengan titel ‘Prof’ di depannya," kata Gus Dur.
"Ketika kembali ke kantornya, Satpam pun mempersilakan masuk kepada anggota dewan kita itu dengan berkata, "Silahkan masuk, Prof."
Nah, kolega-koleganya pun, kata Gus Dur, ternyata menyambut dengan berkata, "Selamat pagi Prof, Assalamu’alaikum Prof."
Si anggota dewan ini heran juga, padahal seumur-umur dia belum pernah dianugerahi gelar profesor atau guru besar.
"Atau karena keberaniannya ya dia mendapat gelar terhormat itu," kata si anggota dewan dalam hati.
Karena saking bangga dan penasarannya anggota dewan ini pun bertanya kepada kroninya. "Kenapa ya saya sekarang dimana-mana dipanggil Prof?"
"Wah...jangan bangga dulu pak!" kata si kroni.
"Mereka itu nyebut prof bukan dengan akhiran huruf F tetapi dengan huruf V, jadi Prov, gitu!"
"Lho, Prov apa artinya itu?" tanya si anggota dewan penasaran.
"Provokator,” seloroh kroninya. (Ahmad F)
Sumber: arsip situs resmi KH Abdurrahman Wahid, www.gusdur.net
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua