Daerah

Mengenal Prof Qodri Azizy

NU Online  ·  Senin, 19 Januari 2015 | 20:02 WIB

Warga Kabupaten Kendal, khususnya wilayah Kecamatan Rowosari memadati halaman MTs/MA Darussa'adah Rowosari pada peringatan Haul ke-7 Prof. Dr. H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA. PhD, Ahad (18/1) kemarin.<>

 Seperti diketahui, Prof. Qodri –sapaan akrabnya- meninggal pada Rabu 19 Maret 2008 pada usia 53 tahun di Rumah Sakit Mounth Elizabeth Singapura  dan dikebumikan di daerah kelahirannya di Desa Bulak Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

Sebelum mendirikan Yayasan Darussa'adah di Tempat kelahirannya, putra dari pasangan H. Abdullah - Hj. azizah ini pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Walisongo Semarang pada 1997 –sekarang UIN Walisongo-, dilanjutkan sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama 2002 – 2005, Inspektur Jenderal (Irjen) Departemen Agama (Depag) sejak 2005 – 2007, dan berakhir sebagai Sekretaris Menteri Perekonomian dan kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) pada masa pemerintahan SBY.

Dia aktif di PWNU Jawa Tengah, juga pernah masuk jajaran ketua tanfidziyah PBNU 2004-2008 di masa kepeminpinan KH. Hasyim Muzadi.

Hadir dalam acara tahunan ini. Ruhman Basori, Siddiq Sisdiyanto, keduanya pernah menjadi mahasiswa di IAIN Walisongo yang sekarang bekerja di Kantor Kementerian Agama RI. Ruhman mengisahkan perjuangan Prof. Qodri saat memimpin IAIN Walisongo. "Dia begitu perhatian pada semua mahasiswa, setiap kegiatan difasilitasi, terutama yang berkaitan dengan tulis-menulis," kenang Ruhman.

Ini karena Prof. Qodri, selain intelektual, dia dikenal sebagai penulis produktif. Diantara karya yang  fenomenal adalah buku berjudul 'Reformasi Birokrasi'. Dikatakan fenomenal karena buku ini sarat kritik pemerintahan yang ditulis saat dia menjabat sebagai pejabat pemerintah. Itu sebabnya dia tidak hanya dikagumi di kalangan intelektual muslim tapi juga para politisi.

gebrakan mengejutkan lagi saat dia menjabat sebagai Dirjen Bagais –sekarang Pendis-. Dengan memberikan penyetaraan (mu'adalah) kepada alumni pondok pesantren salaf yang ingin terjun ke dunia pendidikan formal di perguruan tinggi, yang akhirnya menelorkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.

Acara berlangsung khidmat kendati diguyur hujan. Ceramah agama oleh Drs. KH. Agus Sholeh, MAg. Hadir juga dalam acara ini jama'ah Al Khidmah di Kabupaten Kendal, jajaran Muspika,dan jajaran  pengurus Yayasan Darussa'adah.

"Diharapkan, acara Haul mengenang Prof. Qodri ini diharapkan bisa berlangsung terus-menerus setiap tahun dan lebih semarak," terang Dr. Tolkhatul Khoir, MAg. melalui ketua panitia Moh. Musta'in, SAg. MPd. (Sis Maula/Anam)