Ketua Umum PB PMII Adien Jauharudin meminta agar fihak kepolisian menangkap dan mengusut tuntas upaya pencucian otak para mahasiswa agar menjadi anggota dari Negera Islam Indonesia (NII) yang diiringi dengan pembayaran jutaan rupiah.
“Polisi harus menangkap dan mengusut karena ini peristiwa lama yang cenderung tertutup dan tertutupi. Sudah banyak orang menjadi korban sejak dahulu,” katanya, Kamis (21/4).<>
Ia menilai, tidak ada yang baru dari modus yang digunakan. Berulangnya kejadian karena ketidakseriusan para penegak hukum dan berulangkali pengaduan dan keluhan tidak mendapatkan hasil.
“Saya fikir polisi harus serius sehingga bisa menimbulkan efek jera,” jelasnya.
Ia menyatakan sejauh ini tidak ada anggota PMII yang menjadi korban. Kebanyakan korbannya adalah para mahasiswa dengan pemahaman agama rendah, yang kemudian dengan gampang dibujuk untuk ikut memperjuangkan negera Islam.
“Kita akan terus memperkuat dan memperluas gerakan Islam ahlusunnah wal jamaah, menerangkan Islam yang benar kepada para mahasiswa,” tandasnya.
Selain menggarap massa NU yang memang sudah memiliki latar belakang pesantren, PMII akan memperluas jaringannya kepada mahasiswa yang selama ini pemahaman keagamaannya rendah.
Langkah lain adalah membina jaringan lintas organisasi keagamaan beraliran aswaja untuk memperkuat ahlusunnah wal jamaah di kampus. Sejumlah ormas keagamaan seperti Al Wasliyah, Matlaul Anwar, Al Khairat, dan lainnya yang besar di masing-masing daerah semuanya memiliki divisi kemahasiswaan yang bisa bekerjasama. (mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua