Warta

Meski Kaki Patah, Hartoyo Tetap Berangkat Haji

NU Online  ·  Jumat, 30 September 2011 | 02:37 WIB

Purbalingga, NU Online


Niat menunaikan ibadah haji bagi Hartoyo, 55 tahun, warga Desa Rabak, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, sudah bulat. Meski kakinya patah, ia tetap nekat menunaikan Rukun Islam yang kelima itu.


"Mohon doanya saja. Tekad saya sudah bulat, tahun ini saya harus berangkat haji," kata Hartoyo, Kamis (29/9). <>


Hartoyo mengatakan awalnya ia ragu bisa berangkat haji tahun ini. Pasalnya, salah satu tulang kakinya patah.  Ia mengalami kecelakaan lalu lintas di Kaliori, Banyumas, pada 22 Agustus lalu. Hingga saat ini, patah kaki yang dideritanya belum sembuh benar. Ia pun harus menggunakan tongkat penyangga kaki untuk berjalan.


Khotimah, istri Haryanto yang akan ikut pergi haji, mengakui ia pernah meminta suaminya untuk menunda keberangkatannya. "Tapi suami saya menolak, ia bersikeras untuk tetap berangkat haji," katanya.


Untuk mempercepat penyembuhan, kata Khotimah, mereka terus memanjatkan doa setiap hari agar kakinya lekas sembuh. Selain itu, Hartoyo juga memilih klinik alternatif untuk mempercepat penyembuhannya.


Hartoyo merupakan bagian dari 473 calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Mereka akan diberangkatkan dari Purbalingga pada 11 Oktober nanti.


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Soenaryo, mengatakan tahun ini lulusan sekolah dasar mendominasi jamaah calon haji yang akan berangkat ke tanah suci. "Dari jumlah keseluruhan, 158 di antaranya merupakan lulusan SD," katanya.


Jika menurut pekerjaan, seperti tahun-tahun sebelumnya, PNS tetap mendominasi sebanyak 126 orang. Untuk kategori usia, paling banyak pada rentang usia 51-60 tahun sebanyak 156 orang, disusul usia 61-70 tahun sebanyak 152 orang.


Nantinya, jamaah Purbalingga masuk dalam kelompok terbang (kloter) 33 dan kloter 34. Mereka akan dilepas pada 11 Oktober bulan depan.


Redaktur : Syaifullah Amin