Krisis Yunani Berimbas pada Kaum Muslim: Terancam Batal Miliki Masjid

Athena, NU Online
Krisis keuangan Yunani berdampak pada semua sektor ekonomi negara itu. Bahkan komunitas Muslim juga merasakan dampaknya, mereka mungkin bakal menunda rencana pembangunan Masjid.<>

Sebelumnya, Komunitas Muslim Yunani hendak membangun sebuah Masjid guna menampung jumlah jamaah yang kian membludak. Perizinan sudah didapat, lalu tender sudah digulirkan. Tapi sayang, krisis keburu menghantam negeri para dewa. Walhasil, proyek pembangunan Masjid mandek di tengah jalan.

Seorang pejabat negara menuturkan, akhir November ini, tender akan digulirkan. Namun, krisis keuangan memaksa pemerintah memangkas sejumlah dana, termasuk dana pembangunan Masjid.

“Kini, pemerintah tergantung pada dana talangan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional untuk membayar utang. Kami berharap tender proyek akan diumumkan pada akhir bulan ini paling lambat," papar Yiannis Economidis, sekretaris jenderal Kementerian Pekerjaan Umum seperti dikutip ekathimerini.com, Kamis (3/11).

Di awal rencana, Masjid yang akan dibangun mengubah bangunan lama seluas 575 meter persegi. Proyek itu diarsiteki Alexandros Tombazis, Nikos Athanasiadis dan Paraskevas Mitsoudis. Mereka telah membuat desain minimalis tanpa menara atau elemen Islam lainnya. Dana yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai € 750.000.  Dana tersebut berasal dari Departemen Kebudayaan dan Agama Yunani.

Menurut perkiraan sekitar setengah juta Muslim tinggal di Yunani, sebanyak 200.000 diantaranya menetap di Athena. Meski berjumlah cukup banyak, komunitas Muslim Yunani belum memiliki Masjid. Mereka menggunakan Masjid darurat untuk shalat di ruang bawah tanah, apartemen dan toko-toko kopi.

Ketiadaan Masjid disebabkan penolakan dari umat Kristen Ortodoks. Beberapa kali, komunitas Muslim sempat melakukan aksi protes terkait penolakan itu. Untuk merendam kemungkinan aksi meluas, pemerintah Yunan berjanji akan membangun sebuah Masjid di Eleonas, Athena.


Redaktur: Syaifullah Amin