Warta

Kader Ditembak Mati, Ansor akan Bentuk TPF Sendiri

NU Online  ·  Jumat, 4 November 2011 | 11:02 WIB

Sidoarjo, NU Online
GP Ansor masih belum mempercayai sepenuhnya hasil kerja TPF Polda Jatim yang menangani kasus pembunuhan Riyadi Sholihin diujung timah panas Briptu Eko Ristanto anggota Sat Reskrim Polres Sidoarjo.<>

Seperti diungkapkan Ketua Umum GP H Nusron Wahid Ketua GP Ansor yang hadir di tengah ribuan warga Sepande dan anggota Ansor yang menggelar tahlil akbar dalam tujuh hari meninggalnya guru ngaji yang juga kader Ansor/Banser Sidoarjo asal Sepande itu.

"Kasus ini sudah direkayasa, oleh karenanya, GP Ansor akan membentuk tim TPF sendiri, untuk mengawal hasil penyidikan pihak kepolisian," ucapnya, Kamis (3/11).

Ditegaskannya, jika TPF polisi tidak bisa bekerja secara transparan dan tidak independen serta melindungi anggotanya yang bersalah, maka Ansor akan melaporkan kasus ini ke Komnas HAM. ''Kami minta dalam dua pekan, kasus ini bisa terseleseikan,'' terang politisi Golkar tersebut.

Dalam tahlil ini, juga dilakukan penjagaan yang ketat oleh aparat kepolisian dan anggota Banser. Hadir dalam acara ini, para tokoh NU Sidoarjo dan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumny, dalam kasus ini, pelaku utama penembakan Briptu Eko Ristanto sudah ditahan oleh Polda Jatim. Sedangkan temannya yang terlibat dalam pengejaran, masih diperiksa menjadi saksi.

Sholihin dikejar oleh anggota Satreskrim karena mobilnya terlibat laka lantas di depan Cafe Ponti Rasa Sayang barat Gelora Delta dengan motor Briptu Widianto yang usai acara minum-minuman di cafe tersebut. Sholihin yang mobilnya tak berhenti usai laka itu, lansung dikejar oleh lima teman Briptu Widianto. 

Tembakan peringatan meletus dalam pengejaran itu hingga berujung tidak kontrolnya Briptu Eko. Amunisi bedilnya meletup ke lengan kanan tembus punggung saat dihentikan dan ditembak dari luar kaca saat berada di Sepande Ringin (ada Pohon Beringin) di RT 11 RW 3 tersebut sampai korban meninggal dunia. [isa/but]



Redaktur : Syaifullah Amin