Gus Mus Kritik Pesantren yang Lebih Utamakan Pengajaran
NU Online · Senin, 21 April 2008 | 07:08 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), mengkritik kecenderungan sejumlah pesantren yang lebih mengutamakan pengajaran dan justru meninggalkan pendidikan. Akibatnya, kata dia, moral masyarakat semakin merosot.
”Lebih baik bodoh dari pada pintar, tapi tidak berakhlak. Sebab, orang jahat yang bodoh itu mudah ditangkap. Tapi, orang jahat yang pintar itu merugikan seluruh lapisan masyarakat dan bahkan negara juga,” kata Gus Mus pada acara ‘Khadijah Bershalawat’ di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/4) kemarin.<>
Acara yang digelar Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial (YTPS) NU Khadijah dihadiri ratusan pelajar SMU Khadijah, Surabaya. Tampak juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengkritik pula pola pikir sebagian kalangan NU yang cenderung menilai dunia politik lebih mulia dari pada bidang pendidikan.
”Padahal, pendidikan itu jauh lebih mulia, apalagi pendidikan seperti YTPS NU Khadijah yang memadukan pendidikan dan pengajaran, yakni pengajaran modern yang menggunakan sistem kelas dan pendidikan ala pesantren yang mengutamakan akhlak (moral),” terang Gus Mus. (sbh/rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua