Unusia dan RPCS MUI Singapura Jalin Kolaborasi Penguatan Studi Islam Asia Tenggara
NU Online · Senin, 5 Mei 2025 | 16:00 WIB
Jakarta, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan Research Program for Communities of Success (RPCS) dari Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) menjajaki kerja sama dalam rangka memperkuat studi Islam di Asia Tenggara.
Kedua belah pihak juga menjajaki peluang kolaborasi dalam penyusunan materi kajian fiqih aqalliyyat (fiqih minoritas), fiqih muwathonah (fikih kewargaan), serta diskursus sejarah dan perkembangan Islam di Nusantara.
"Sebagai bagian dari komitmen membangun khazanah keilmuan Islam yang rahmatan lil alamin, Unusia siap berbagi pengalaman dalam pengembangan materi ajar, penyelenggaraan pelatihan, hingga kontribusi dalam publikasi bersama dengan RPCS," ujar Ahmad Suaedy, Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia, melalui rilis yang diterima NU Online pada Senin (5/5/2025).
Pertemuan ini juga menggarisbawahi pentingnya menggali dan melestarikan warisan intelektual Islam Asia Tenggara. Keduanya sepakat mendorong inisiatif digitalisasi manuskrip klasik, penerbitan ulang karya-karya ulama Nusantara yang dahulu banyak dicetak di Singapura, serta mengembangkan bidang studi kawasan (area studies), filologi, arkeologi Islam, dan tahqiq karya-karya intelektual lokal.
Kerja sama dengan institusi seperti Kyoto University dan Sophia University di Jepang, melalui kolaborator seperti Yumi Sugahara dan Ahmad Yuki Shiozaki, juga menjadi bagian dari pembicaraan untuk memperkuat program ini.
"Islam Nusantara sebagai distingsi Islam Asia Tenggara harus terus diperkuat, termasuk dalam membangun hubungan antar-lembaga pendidikan Islam di wilayah ini," tambah Suaedy.
Dalam kunjungannya ke Unusia pada Senin (28/4/2025) lalu, RPCS memperkenalkan rencana strategis pendirian Islamic College di Singapura yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2028. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan akademik dan pengembangan keilmuan Islam di kawasan Asia Tenggara.
Lembaga tersebut dirancang untuk melahirkan kader-kader intelektual Muslim yang akan menempuh pendidikan di Timur Tengah, Malaysia, Indonesia, dan Brunei, sebelum menjalani program sertifikasi selama satu tahun di Singapore Islamic College of Studies (SCIS). Pendekatan ini bertujuan menghasilkan generasi baru yang memiliki kredensi kuat untuk menjadi pendidik dan pemimpin di komunitas Muslim Singapura.
Unusia menyambut baik rencana ini dan menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan kurikulum, pelatihan internal (seperti webinar dan sesi daring), serta penyediaan sumber daya manusia sebagai narasumber bagi program RPCS.
Delegasi RPCS diwakili oleh Tutty, Ahmad Faruq, Ahmad Ubaidillah, Abdul Mateen, dan Aisyah (admin RPCS), berdiskusi langsung dengan jajaran Fakultas Islam Nusantara Unusia yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Sekprodi dan Dosen, membahas mengenai berbagai peluang kolaborasi strategis. Fokus pembicaraan meliputi penguatan pilar Tata Kelola (Governance Pillar) dan Warisan Intelektual (Intellectual Heritage) dalam kerangka kerja RPCS, serta membangun jaringan pengembangan sumber daya keilmuan Islam yang moderat dan berwawasan global.
Dalam perspektif strategis, Singapura dipandang berpotensi menjadi pusat koordinasi intelektual Asia Tenggara seperti peran Brussels di Uni Eropa, sementara Indonesia – dengan kekuatan jaringan keislamannya seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah – berperan sebagai pilar utama pembangunan narasi Islam moderat dan plural di kawasan ini.
Kunjungan RPCS ke Unusia ini tidak hanya menjadi langkah awal kolaborasi akademik yang strategis, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam membangun masa depan Islam Asia Tenggara yang moderat, inklusif, dan berorientasi global.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
2
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
3
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
Terkini
Lihat Semua