Nasional

Lantik Muslimat NU Papua Selatan, Arifah Ajak Perkuat Komitmen Perlindungan Perempuan dan Anak

NU Online  ·  Sabtu, 23 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Lantik Muslimat NU Papua Selatan, Arifah Ajak Perkuat Komitmen Perlindungan Perempuan dan Anak

Ketua PP Muslimat NU Hj Arifatul Choiri Fauzi saat melantik PW Muslimat NU Papua Selatan Masa Khidmat 2024–2029 di Merauke Papua Selatan, Jumat (22/8/2025). (Foto: dok. Muslimat NU)

Merauke, NU Online

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama Arifatul Choiri Fauzi mengatakan Muslimat NU telah membuktikan diri sebagai kekuatan sosial keagamaan yang bukan hanya menyapa, tetapi juga melindungi umat. Perempuan dan anak adalah kekuatan penentu masa depan Indonesia.


"Tugas kita bersama adalah memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan berkeadilan,” ujar Arifah saat melantik PW Muslimat NU Papua Selatan Masa Khidmat 2024–2029 di Merauke Papua Selatan, Jumat (22/8/2025).


Arifah menambahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat bahwa 49,5 persen penduduk Indonesia adalah perempuan dan 28,4 persen adalah anak. 


"Hampir tiga perempat penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak yang harus dipandang bukan sekadar angka, melainkan aset bangsa yang menentukan arah Indonesia Emas 2045," imbuhnya.


Meski demikian masih ada tantangan besar. Data Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 mencatat satu dari empat perempuan mengalami kekerasan dalam setahun terakhir.


Demikian juga hasil  Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2024 menunjukkan bahwa satu dari dua anak di Indonesia, pernah mengalami setidaknya satu bentuk kekerasan. Sementara dari SIMFONI PPA telah tercatat hampir 19 ribu kasus kekerasan hingga Agustus 2025.


"Ini adalah alarm yang harus dijawab dengan kerja nyata. Muslimat NU dengan jaringan lembaga pendidikan, kesehatan, sosial, hingga koperasi, telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam menghadirkan perlindungan dan pemberdayaan hingga ke akar rumput,”ujar Menteri PPPA itu.


Arifah mengajak seluruh pemangku kepentingan di Papua Selatan untuk bersinergi termasuk pemerintah daerah, tokoh agama, dunia usaha, media, serta masyarakat sipil.


Menurutnya, berkhidmah di Muslimat NU adalah jalan ibadah bahkan jalan menuju surga secara berombongan. 


"Semoga langkah kita dicatat sebagai amal jariyah dalam mewujudkan Indonesia ramah perempuan dan anak dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,”imbuhnya.


Senada, Gubernur Papua Selatan Apdo Safando berharap  agar Muslimat NU mampu merumuskan program-program nyata yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 


"Penting bagi kita untuk kolaborasi secara erat, tidak hanya dengan pemerintah provinsi, tetapi juga bersama pemerintah pusat hingga tingkat kabupaten," ujarnya. 


Gubernur menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Selatan siap membuka ruang kerja sama dan sinergi demi terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.


Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Provinsi Papua Selatan, Maratus Sholihah menegaskan komitmennya untuk senantiasa berjuang bersama dalam menjaga dan membangun bangsa. 


"Harapannya, daerah yang menjadi kebanggaan ini dapat tumbuh sebagai wilayah yang ramah perempuan dan anak, aman, tenteram, damai, makmur, serta berlandaskan pada prinsip keadilan," tandasnya.