Seratus Tahun NU, Bangkit dengan Masjid
NU Online · Ahad, 24 Februari 2013 | 13:01 WIB
Banyuwangi, NU Online
Tahun 2026 nanti, NU genap 100 tahun. Tiga belas tahun tersisa, NU wajib mengamanka aset-aset, terutama masjid. Karena sudah banyak masjid NU dighasab, bahkan dicuri kelompok tertentu.
<>
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi menekankan hal itu pada Rapat Pimpinan Daerah para khotib, imam, dan ta’mir masjid di aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy Genteng, Banyuwangi, Ahad, (24/2).
“Kalau tidak bergerak cepat, aset-aset NU bisa habis,” katanya di hadapan 300 peserta Rapimda bertema “Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat”.
Kia Masdar dan LTMNU menargetkan tiga tahun ke depan, lambatnya 5 tahun, NU aset-aset itu aman. Salah satu cara yang terdekat adalah dengan mendata masjid-masjid NU. Kemudian dipastikan status tanah, apakah wakif (orang yang mewakafkan) dan nadir (saksi) orang NU atau bukan.
Kalau milik orang NU, masjid itu segera ditempelkan almanak, jadwal waktu shalat dan bedug, dengan logo NU. “Kalau tidak ditandai logo NU, masjid bisa “dicuri” kelompok lain.”
Ia juga berpendapat, salah satu sebab NU kurang kuat secara nasional karena mengabaikan masjid. Padahal, umat NU berada di masjid.
“NU rapuh Itu salah satu di antara peringatan Allah karena mengabaikan masjid,” katanya.
Masjid itu, sambung Kiai Masdar, ibarat ladang subur yang tak pernah ditengok. Ibarat ladang subur, yang tak pernah ditengok.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua