Prof Quraish Shihab Jelaskan Beda Yahudi, Bani Israil, dan Ahlul Kitab dalam Al-Qur'an
NU Online Ā· Jumat, 17 November 2023 | 20:00 WIB
Ahmad Naufa
Penulis
Jakarta, NU Online
Ulama ahli tafsir Al-Qurāan terkemuka Prof Muhammad Quraish Shihab diminta menjelaskan tentang Israil dan Yahudi. Ia mengatakan, secara umum ada tiga kata, paling tidak, yang digunakan al-Qur'an yang menunjuk kepada keturunan Nabi Ya'qub as. Hal itu ia uraikan dalam sebuah kajian di kanal Youtube Bayt Al-Qurāan, Jumat (17/11/2023).Ā
Pertama, Bani Israil. Kata Bani Israil diulang sekitar empat puluh dua (42) kali dalam Al-Qurāan. Ada juga kata Israil yang diulang tiga (3) kali. Kedua, kata YahĆ»d, yang merupakan keturunan Nabi Yaāqub. Ketiga, kata Ahlul Kitab. āTetapi tiga ini berbeda-beda,ā ungkap Prof Quraish.
Kata Bani Israil, pada dasarnya digunakan oleh al-Qurāan untuk menunjuk keturunan Nabi Yaāqub as sebelum masa Nabi Muhammad saw, tidak menunjuk keturunan Nabi Yaāqub yang ada pada masa Nabi Muhammad saw. Itu satu perbedaanya.Ā
Sementara kata YahĆ»d, yang pertama, menunjuk kepada keturunan YahĆ»da. Sebagaimana diketahui, Nabi Yaāqub mempunyai 12 orang anak, salah satunya bernama YahĆ»da. Kedua belas anaknya ini saling bertengkar, seperti dalam cerita Nabi Yusuf dalam Al-Qurāan. Keturunan dari YahĆ»da itulah yang dibicarakan oleh al-Qur'an, dan yang disebut YahĆ»d.Ā
Kata Yahƻd ini kalau digunakan oleh al-Qur'an, maka bukan lagi menunjuk kepada mereka yang hidup sebelum masa Nabi Muhammad saw yang ada Bani Israilnya itu, tetapi menunjuk pada umumnya mereka yang hidup pada masa Nabi Muhammad saw. Prof Quraish menyebut Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 82 sebagai contohnya berikut.
Ū ŁŁŲŖŁŲ¬ŁŲÆŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŲÆŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų¹ŁŲÆŁŲ§ŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§Ł°Ł
ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§Ū ŁŁŁŁŲŖŁŲ¬ŁŲÆŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁŁŲÆŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§Ł°Ł
ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲµŁ°Ų±Ł°ŁŪ Ų°Ł°ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ³ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲØŁŲ§ŁŁŲ§ ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŁŁŲØŁŲ±ŁŁŁŁŁ
Artinya, "Pasti akan engkau dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Pasti akan engkau dapati pula orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, āSesungguhnya kami adalah orang Nasrani.ā Hal itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan rahib, juga karena mereka tidak menyombongkan diri."
Adapun Bani Israil yang berbicara tentang keturunan Nabi Yaāqub itu, ada yang baik ada yang buruk. Namun, jika kata yang digunakan adalah Yahud, pasti menunjukkan celaan. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 64 berikut. seperti ayat: wa qĆ¢latil-yahĆ»du yadullĆ¢hi maghlĆ»lah, ghullat aidĆ®him wa luāinĆ» bimĆ¢ qĆ¢lĆ»,ā¦(QS. Al-Maidah: 64).
ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ł
ŁŲŗŁŁŁŁŁŁŁŲ©ŁŪ ŲŗŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ū ...
Artinya, "Orang-orang Yahudi berkata, āTangan Allah terbelenggu (kikir).ā Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan..."
Al-Qur'an menggunakan kata YahĆ»d, sebagaimana ayat di atas, untuk menunjuk kaum keturunan YahĆ»da, tidak lagi menunjuk kepada keturunan Nabi Yaāqub yang bersifat buruk.
Adapun istilah ahlul kitab itu penganut kitab suci yang di dalamnya termasuk Nasrani dan orang-orang Yahudi. Mereka itu oleh al-Qurāan dikatakan laisu sawa, tidak sama mereka itu, ada yang baik.
āJadi kalau kita berkata YahĆ»d dalam konteks uraian al-Qurāan tentang Ahlul kitab, ada enggak yang baik? Kalau dia gunakan kata Ahlul Kitab, maka itu ada yang baik. Tapi kalau dia gunakan kata YahĆ»d, itu pasti buruk. Jelas, kan?ā terang penulis Tafsir Al-Mishbah.Ā
Lalu siapa yang dimaksud Yahudi? Yaitu penganut agama Yahudi, walaupun dia bukan keturunan Yahƻda yang menganut agama Yahudi. Itu dikatakan demikian karena ada orang-orang yang menganut agama Yahudi yang sebenarnya bukan dari Bani Israil, walaupun sedikit sekali, karena agama Yahudi itu bukan agama dakwah. Mereka hanya mau sendiri saja sebagai orang-orang yang dicintai Allah. Hal ini terekam dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 24 berikut.
Ų°Ł°ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ ŲŖŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ§ Ł
ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŲÆŁ°ŲŖŁŪ ŁŁŁŲŗŁŲ±ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲŖŁŲ±ŁŁŁŁŁ
Artinya, "Demikian itu disebabkan bahwa mereka berkata, āApi neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hitungan hari saja.ā Mereka teperdaya dalam agamanya oleh apa yang selalu mereka ada-adakan."
āIya kan, itu orang Yahudi begitu, merasa diri angkuh,ā imbuh Penulis buku Membumikan Al-Qurāan itu.Ā
Lebih lanjut, Prof Quraish menjelaskan bahwa orang Yahudi ini memiliki sifat egosentris, sehingga dicela. Lalu ia mencontohkan Nabi, yang itu merupakan cerminan umatnya. Sewaktu Nabi Muhammad hijrah, sudah terkejar di Gua Tsur, Sayyidina Abu Bakar gemetar. Nabi menegaskan bahwa Allah swt bersama kita yang menununjukkan makna kebersamaan. Hal ini terekam dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 40.
Ų§ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŲ°Ł Ų§ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų«ŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§Ų«ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ°Ł ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŲ°Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ§ŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲŁŲ²ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŲ§Ū ŁŁŲ§ŁŁŁŲ²ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲÆŁŁŁ ŲØŁŲ¬ŁŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ°ŁŪ ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§Ū ŁŁŲ§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų¹ŁŲ²ŁŁŁŲ²Ł ŲŁŁŁŁŁŁ
Ł
Artinya, "Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, āJanganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.ā Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Hal ini berbeda ketika Nabi Musa hampir terkejar. Ia hanya menunjuk dirinya saja. Demikian ini diceritakan Al-Qur'an dalam surat as-Syu'ara ayat 62.
ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŲ§Ū Ų§ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁ
Artinya, "Dia (Musa) berkata, āTidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.ā
Sifat orang Yahudi yang kedua sangat materialistis, yaitu segala sesuatu harus dilihat dengan nyata. Itu sebabnya al-Qur'an mengecam mereka. Nabinya pun, Nabi Musa as pernah satu ketika bermohon kepada Tuhan seperti termaktub dalam Al-Qur'an surat al-A'raf ayat 138 dan 143 berikut.
QS al-A'raf ayat 138.
ŁŁŲ¬ŁŲ§ŁŁŲ²ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŲ±ŁŲ§Ū¤Ų”ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŲŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁ°Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§Ł
Ł ŁŁŁŁŁŁ
ŁŪ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁ°Ł
ŁŁŁŲ³ŁŁ Ų§Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁ°ŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§Ł°ŁŁŁŁŲ©ŁŪ ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ¬ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Artinya, "Kami menyeberangkan Bani Israil (melintasi) laut itu (dengan selamat). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang masih tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, āWahai Musa, buatlah untuk kami tuhan (berupa berhala) sebagaimana tuhan-tuhan mereka.ā (Musa) menjawab, āSesungguhnya kamu adalah kaum yang bodoh.""
QS al-A'raf ayat 143.
ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ§Ū¤Ų”Ł Ł
ŁŁŁŲ³Ł°Ł ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŪ ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲøŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŪ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ±Ł°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲøŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ Ų§Ų³ŁŲŖŁŁŁŲ±ŁŁ Ł
ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ±Ł°ŁŁŁŁŁŪ ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¬ŁŁŁŁ°Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŁ Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŲ®ŁŲ±ŁŁ Ł
ŁŁŁŲ³Ł°Ł ŲµŁŲ¹ŁŁŁŲ§Ū ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų³ŁŲØŁŲŁ°ŁŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§Ū Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ
Artinya,"Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, āYa Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.ā Dia berfirman, āEngkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.ā Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, āMahasuci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.ā"
āIni dua sifatnya. Itu sebabnya, atau itu salah satu sebab mengapa mereka dikecam. Tetapi kita lihat lagi sekarang, bagaimana Islam berhadapan dengan orang Yahudi yang ini,ā sambung Prof Quraish.
Seperti dikatakan sebelumnya, ada Yahudi yang baik. Ada istri Nabi orang Yahudi, yaitu Sayyidah Shofiyyah. Istri Nabi, seorang Yahudi. Ada Abdullah Ibni Salam dan Mukhairiq, keduanya orang hebat, Yahudi.
āTetapi kesan umum, kalau Yahudi itu jelek," katanya.
Tak ayal, ia menegaskan bahwa ada Al-Qur'an surat An-Nisa' ayat 105.
Ų§ŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ²ŁŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŖŁ°ŲØŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ±Ł°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŪ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ®ŁŲ§Ū¤ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų®ŁŲµŁŁŁŁ
ŁŲ§Ū
Artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qurāan) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak agar kamu memutuskan (perkara) di antara manusia dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) para pengkhianat."
Prof Quraish menjelaskan, ayat itu turun karena ada seorang Muslim mencuri. Pemilik itu mencari barang curiannya, lalu orang Muslim yang mencuri ini berkata,āYang mencuri itu orang Yahudi itu.āDia bohong. Nabi Muhammad saw sebagai manusia cenderung hatinya membenarkan bahwa seorang Muslim pasti tidak bohong. Padahal orang tersebut berbohong dan orang Yahudi tidak mencuri.
Turunlah ayat di atas untuk menegur Nabi, bahwa orang yang berkhianat tidak boleh untuk dibela. Sekalipun dalam hal ini Muslim dan merugikan Yahudi, yang secara umum dianggap buruk.
āJadi, kalau orang Yahudi baik, boleh ndak kita bela? Ini hati-hati ini, iya kan?ā tanya Prof Quraish, seraya mengajak berpikir.Ā
Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu juga mencontohkan ayat lain, yakni surat al-Maidah ayat 8.
ŁŁ°ŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ اٰŁ
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų“ŁŁŁŲÆŁŲ§Ū¤Ų”Ł ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŲ³ŁŲ·ŁŪ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų“ŁŁŁŲ§Ł°ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§Ū Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§Ū ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ±ŁŲØŁ ŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁ°ŁŪ ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŪ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų®ŁŲØŁŁŁŲ±ŁŪ¢ ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ
Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
āYahudi banyak, ada yang baik, ada yang buruk. Sampai sekarang, ada seperti itu,ā pungkas Prof Quraish.
Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua