Presiden Sarbumusi: Elite Harus Sadar dan Kembali ke Rakyat
NU Online · Rabu, 3 September 2025 | 20:45 WIB
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifudin menegaskan bahwa situasi sistemik di Indonesia semakin memprihatinkan akibat korupsi yang mengakar dan kebijakan yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.
Irham menyerukan agar para elite politik dan pengambil kebijakan segera melakukan evaluasi diri serta kembali memprioritaskan kepentingan rakyat.
Hal ini disampaikannya usai konferensi pers bersama Koalisi Serikat Buruh Merah Putih di Markaz II Konfederasi Sarbumusi, Jalan Erlangga I Nomor 10, Jakarta Selatan, pada Rabu (3/9/2025).
“Kalau kita bicara jujur, hari ini Indonesia sedang berada dalam kondisi sistemik yang semakin mengkhawatirkan. Bukan karena rakyatnya malas atau tidak mau bekerja keras, tapi karena sistem yang korup dan kebijakan yang cenderung memihak kepada kepentingan segelintir elite. Elite harus kembali ke rakyat,” ujarnya.
Irham menilai bahwa kesenjangan sosial, upah buruh yang stagnan, serta harga kebutuhan pokok yang terus meroket adalah tanda-tanda kegagalan sistemik yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Jangan-jangan mereka sudah lupa siapa yang mereka wakili. Mereka terpilih oleh rakyat, tapi bertindak seperti raja. Ini pengkhianatan terhadap amanat rakyat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti lemahnya penegakan hukum terhadap korupsi yang justru semakin menunjukkan bahwa elit tidak tersentuh dan tidak punya rasa malu.
Dalam kesempatan itu, Irham juga menyampaikan seruan moral kepada para elit agar kembali ke jalan yang benar dengan menyusun ulang arah kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat bawah.
Sarbumusi, lanjut Irham, mendorong pemerintah untuk mereformasi kebijakan ketenagakerjaan, memperkuat perlindungan sosial, serta menindak tegas praktik korupsi di semua lini tanpa pandang bulu.
“Kalau sistem ini dibiarkan rusak terus, kita bukan hanya menghadapi krisis ekonomi, tapi juga krisis kepercayaan. Dan ketika rakyat sudah tidak percaya pada negaranya, itu lebih berbahaya dari sekadar angka inflasi,” tegasnya.
Lebih jauh, Irham menekankan pentingnya keberanian moral di tengah situasi politik yang cenderung transaksional. Ia mengingatkan bahwa kekuasaan yang tidak dijaga dengan integritas hanya akan mempercepat kehancuran bangsa.
“Yang kita butuhkan hari ini bukan pemimpin yang lihai bicara, tapi yang berani mengambil risiko demi kebenaran dan keadilan,” ujarnya.
Irham juga menyerukan agar masyarakat sipil, termasuk serikat buruh, mahasiswa, dan organisasi keagamaan, tidak tinggal diam.
“Kita tidak boleh terus berharap pada elit yang tak kunjung berubah. Saatnya rakyat bergerak, menuntut dan mengawal arah perubahan secara nyata,” tutupnya.
Terpopuler
1
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
2
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
4
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
5
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua