Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Juga Diantisipasi dari Radikalisme
NU Online · Selasa, 28 April 2015 | 13:01 WIB
Depok, NU Online
Sebanyak 160 pengasuh pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an berkumpul di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok sejak Senin (27/4) kemarin. Salah satu yang dibahas adalah antisipasi pesantren tahfizh dari masuknya paham radikal yang menyusup ke pesantren yang mencetak penghafal Al-Qur’an itu.<>
“Memang belum ada kasus. Kami hanya mengantisipasi, karena sekarang ini semua memakai metode tahfih,” kata Ustadz Hilmi Ashidiqi, ketua panitia acara.
Kegiatan bertajuk “Penguatan dan Pengembangan Pesantren Tahfidz” itu juga dimaksudkan sebagai forum silaturrahim antar pesantren Al-Qur’an dalam rangka memperkuat pemahaman akidah ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). “Jangan sampai pesantren tahfizh ini diisi oleh yang lain,” kata Hilmi.
Selasa malam ini, para peserta rencananya akan dibekali materi penguatan Aswaja oleh Katib Aam PBNU KH Malik Madani.
Para pejabat dari beberapa kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan PDT juga mendapatkan kesempatan berbicara di hadapan para pengasuh pesantren Al-Qur’an. (Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua