Nasional

Peristiwa Pengemudi Ojol Tewas Dilindas Polisi Picu Perlawanan Rakyat Lebih Besar

NU Online  ·  Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:56 WIB

Peristiwa Pengemudi Ojol Tewas Dilindas Polisi Picu Perlawanan Rakyat Lebih Besar

Ilustrasi aksi pengemudi ojol di Jakarta, pada 20 Mei 2025. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Federasi Transportasi di bawah naungan Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Ika Rostianti, menyatakan bahwa insiden seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob ini akan memicu perlawanan rakyat yang lebih besar.


Diketahui, korban terlindas saat rantis yang digunakan untuk memecah massa, menggilasnya hingga tewas di wilayah Pejompongan, pada Kamis (28/8/2025).


Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, kelompok ojol tidak memiliki agenda untuk melakukan pergerakan atau konsolidasi. Namun, karena terjadinya kekacauan dan insiden tersebut, akhirnya kelompok-kelompok ojol memiliki alasan untuk melakukan konsolidasi dan pergerakan.


"Jadinya menjadi dasar atau alasan akhirnya kelompok-kelompok ojol punya alasan untuk mempunyai konsolidasi dan pergerakan," katanya saat dihubungi NU Online di Jakarta, Kamis (28/8/2025).


"Saya menuntut keadilan, walaupun insiden ini pasti tidak diharapkan baik dari pihak kepolisian, baik pihak siapa pun tapi ini adalah konsekuensi bahwa insiden, keos, itu bisa terjadi di setiap pergerakan aksi demonstrasi," jelasnya.


Ika menegaskan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup. Ia mencontohkan bahwa jika sopir truk menabrak seseorang, baik disengaja maupun tidak, pasti ada hukumannya.


Menurutnya, kepolisian harus memberikan contoh pertanggungjawaban yang jelas, apalagi insiden ini melibatkan kendaraan yang mewakili negara.


Ia juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojol tersebut.


"Saya turut berduka cita atas meninggalnya saudara kita, almarhum Affan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi masa sulit ini," katanya.


"Kehilangan ini sangat berat bagi kita semua, terutama bagi komunitas pengemudi ojol yang selama ini berjuang keras mencari nafkah," tambahnya.


Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali mendesak Kapolri mengambil langkah tegas terkait insiden rantis Brimob yang melindas seorang pengendara ojek online di Jakarta.


"Kapolri harus memecat dan memproses hukum aparat yang mengendarai mobil barakuda tersebut," tegas Savic Ali. 


Meski begitu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Ia mengaku menyesali peristiwa yang menewaskan pengemudi ojol itu.