PBNU: Jangan Biarkan Masjid Nahdliyin Dicuri!
NU Online · Sabtu, 23 Februari 2013 | 10:03 WIB
Situbondo, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Masudi mengatakan mencuri masjid adalah jahat, membiarkan masjid dicuri adalah bodoh.
<>
Dalam kaidah ushul fiqh ada La dlarar wa la dlirar. Jangan berbuat jahat kepada orang, dan membiarkan orang lain berbuat jahat kepada kita.
“Nahdliyin silakan pilih, menjadi penjahat atau bodoh?” tanyanya kepada 200 peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pengurus Cabang Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Situbondo, bertempat di aula PCNU, Sabtu, (23/2).
Menurut kiai kelahiran Purwokerto 1953 tersebut, dua-duanya bukan pilihan. Nahdliyin harus mempertahankan masjid. Karena di masjidlah umat berada, dan di masjidlah yang NU dan bukan NU itu kelihatan.
“Kalau subuh pakai qunut. Habis shalat wiridan, malam jumat ada tahlilan, tambah-tambah NU-nya. Pembukti masyarakat NU itu di masjid-masjid,” tambahnya.
Ia juga mengatakan hubungan masjid dan pesantren. Pesantren adalah mata air, sedangkan masjid adalah petak-petak sawah yang akan diairi dari mata air itu.
Rapimda bertema “Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat” tersebut difasilitasi PP LTM NU dan PT Sinde Budi Sentosa. Setelah di Situbondo, akan digelar di PCNU Banyuwangi Ahad besok, (24/2).
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua