Nasional

Konferensi Internasional UIII dan HCHF Hasilkan Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia

NU Online  ·  Rabu, 30 Juli 2025 | 18:00 WIB

Konferensi Internasional UIII dan HCHF Hasilkan Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia

Konferensi Internasional tentang Persaudaraan Manusia yang diselenggarakan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) di Jakarta menghasilkan Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia. (Foto: NU Online/Suci)

Jakarta, NU Online 

Konferensi Internasional tentang Persaudaraan Manusia yang diselenggarakan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) di Jakarta menghasilkan Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia. 


Dokumen ini dinilai menjadi tonggak penting dalam upaya global memajukan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan perdamaian.


Rektor UIII, Jamhari Makruf menyebut Deklarasi Jakarta sebagai langkah historis tidak hanya bagi UIII, tetapi juga perjuangan dunia menuju harmoni global.


"Kami berkomitmen memastikan bahwa nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan solidaritas tidak hanya menjadi bahan diskusi, tetapi diterapkan dalam ruang kelas, komunitas, dan kebijakan publik,”ujar Jamhari di Jakarta, Rabu (30/7/2025).


Deklarasi ini, kata Jamhari, sekaligus menjadi fondasi bagi inisiatif kelembagaan melalui pendirian Indonesian Institute for Human Fraternity—lembaga yang akan menjadi penggerak kolaborasi di masa depan.


Sekretaris Jenderal HCHF, Khalid Al-Ghaith menambahkan  bahwa deklarasi tersebut bukan sekadar simbolik.


"Ini adalah langkah konkret untuk memperkuat persaudaraan manusia di dunia yang tengah terancam konflik dan perpecahan. Konferensi ini mencerminkan tekad kolektif kita untuk mengubah cita-cita menjadi tindakan nyata,”ujarnya.


Menurut Khalid, deklarasi ini merupakan hasil diskusi mendalam dalam empat bidang utama, yaitu persaudaraan lintas batas, hak dan keadilan sosial, peran media, serta keadilan lingkungan. Berikut poin-poin utama dalam Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia:


Isi Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia


1. Persaudaraan Melampaui Batas Negara dan Keyakinan

Persaudaraan manusia tidak dibatasi oleh negara, budaya, atau agama. Isu migrasi, kemiskinan, dan pengungsian paksa harus ditangani secara global melalui kebijakan berbasis empati, keadilan, dan inklusi.


"Pengungsi dan masyarakat rentan harus dilindungi melalui kebijakan yang adil dan solidaritas global,”tegas deklarasi tersebut.


Forum menyatakan komitmen memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi akar penyebab pengungsian serta menjunjung tinggi martabat semua migran dan komunitas terdampak.


2. Hak Asasi dan Martabat Manusia

Setiap manusia dilahirkan bebas dan setara dalam hak dan martabat. Perdamaian abadi menuntut penolakan terhadap perang serta jaminan akses terhadap keadilan, pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan yang adil bagi semua, terutama kelompok minoritas dan rentan.


Forum mendorong penguatan hukum, pendidikan, dan kebijakan yang menjamin pluralisme dan hak asasi manusia. "Persaudaraan harus tercermin dalam perubahan nyata dan terukur,”bunyi deklarasi.


3. Media untuk Perdamaian, Bukan Perpecahan

Media yang jujur dan bertanggung jawab memegang peran penting dalam membangun jembatan antarbangsa dan mengatasi misinformasi serta kebencian.


"Komunikasi media harus berfungsi sebagai alat untuk kebenaran dan persatuan, bukan perpecahan,”tegasnya.


Deklarasi juga menyerukan dukungan terhadap jurnalisme yang etis dan independen serta pentingnya melibatkan suara akar rumput dalam narasi media, termasuk menjunjung tinggi hak privasi dan perlindungan data.


4. Keadilan Iklim sebagai Isu Kemanusiaan

Krisis iklim adalah tantangan moral yang berdampak besar terhadap keadilan dan tanggung jawab antargenerasi. Forum menyatakan bahwa keberlanjutan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari visi persaudaraan manusia.


"Kami berkomitmen pada kolaborasi lintas sektor dan batas negara untuk mewujudkan keadilan lingkungan dan ketahanan iklim,”tegasnya.


Deklarasi juga menekankan pentingnya kearifan masyarakat adat, kepemimpinan pemuda, dan sains dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.


Penegasan Komitmen Global

Konferensi ini juga menegaskan pentingnya menanamkan semangat persaudaraan dalam semua sektor—kebijakan, institusi, hingga komunitas.


"Kami mendorong integrasi prinsip-prinsip persaudaraan manusia dalam undang-undang nasional, kebijakan multilateral, diplomasi iklim, kerangka migrasi, hingga aksi kemanusiaan," bunyi deklarasi.


Di tengah dunia yang terfragmentasi, konferensi ini menyerukan kerja sama berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, lembaga keagamaan, media, dan sektor swasta.


"Persaudaraan manusia bukan hanya nilai, tetapi kerangka kerja global untuk pembangunan damai dan berkeadilan,” tandas Jamhari.