Gus Rozien: Pesantren itu Benteng Islam Nusantara
NU Online · Selasa, 4 Agustus 2015 | 04:00 WIB
Jombang, NU Online
Islam Nusantara menjadi tema utama dalam muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, yang dilaksanakan di Jombang, 1-5 Agustus 2015. Beragam kajian tentang Islam Nusantara telah dilaksanakan oleh beberapa lembaga, baik lembaga keagamaan maupun universitas.<> Dalam hal ini, rumusan kajian Islam Nusantara perlu dilakukan dengan kembali mengaji khazanah pesantren.
Ketua Rabithah Maahid Islamiyyah (RMI) NU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghoffar Rozien, M.Ed mengungkapkan bahwa basis tradisi dan khazanah keilmuan pesantren menjadi pondasi utama Islam Nusantara.
“Pesantren menjadi basis kajian Islam Nusantara. Mengkaji Islam Nusantara, perlu diawali dengan mengkaji kembali khazanah pesantren. Nah, saat ini, RMI mengajak jaringan pesantren untuk berbenah, dengan menyegarkan kembali system pesantren untuk bersiap menghadapi tantangan global,” ungkap Gus Rozien, pada Musyarawah Kaum Muda NU, di Universitas Wahab Hasbullah, Tambakberas, Jombang, Ahad (2/8) kemarin.
Gus Rozien menilai, saat ini perlu ada penyelamatan tradisi pesantren yang pada waktu dulu menjadi ciri khas tapi saat ini ditinggalkan.
“Pesantren memiliki khazanah yang lengkap, dari kebudayaan, supranatural, hingga pengetahuan. Ilmu supranatural kiai-kiai pesantren dulu banyak manfaatnya, dan terbukti di tengah masyarakat. Akan tetapi, saat ini justru ditinggalkan dan bahkan dipakai untuk dikemas ulang oleh kelompok lain, menjadi rukyah. Contoh lain masih sangat banyak,” terang Gus Rozien.
Untuk itu, Gus Rozien berharap dengan #Gerakan Ayo Mondok, kiai-kiai dari pesantren-pesantren di seluruh Indonesia dapat bergerak bersama untuk memperbaiki kembali beberapa masalah krusial yang dihadapi pesantren.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi pesantren, di antaranya yakni persoalan manajemen, kurikulum, infrastruktur, kemandirian hingga masalah ideologi. Inilah yang perlu kita garap bersama untuk menyegarkan kembali pesantren, sebagai basis Islam Nusantara,”ungkapnya. (Munawir Aziz/Anam)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua