Nasional

Bahtsul Masail NU: Haram Hukumnya Mengeluarkan Isu Tuduhan Perusahaan Terafiliasi Israel Tanpa Bukti Konkret

NU Online  ·  Sabtu, 3 Mei 2025 | 19:00 WIB

Bahtsul Masail NU: Haram Hukumnya Mengeluarkan Isu Tuduhan Perusahaan Terafiliasi Israel Tanpa Bukti Konkret

Forum Bahtsul Masail NU Jakarta. (Foto: istmewa)

Jakarta, NU Online

Batasan produk yang layak untuk diboikot dapat dikategorikan ke dalam dua indikator. Hal itu merupakan hasil diskusi dalam Forum Bahtsul Masail Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta di Kantor II PWNU DKI Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).


Pertama, produk-produk yang berpotensi merusak kesehatan lahir dan batin manusia. Kedua, produk-produk yang hasil penjualannya digunakan untuk mendukung agresi dan tindakan genosida di wilayah tertentu, terutama di Palestina.


Dalam forum tersebut juga dibahas, apakah aksi pemboikotan produk dapat dibenarkan dalam Islam? Berdasarkan dokumen rumusan hasil Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta, LBM PWNU menyatakan pada dasarnya, boikot dibenarkan dalam Islam apabila dilakukan kepada perusahaan yang terbukti secara de facto (faktual dan nyata) mendukung serta mendanai agresi dan genosida Israel terhadap Palestina. 


“Haram hukumnya mengeluarkan isu bahwa perusahaan tertentu terafiliasi kepada Israel jika tidak disertai bukti-bukti konkret,” tegas pernyataan dalam dokumen tersebut. 


Dalam forum bertema “Menyoal Aksi Boikot Produk-produk Diduga Terafiliasi Israel” itu, dijelaskan fakta dan bukti-bukti bahwa produk Aqua dari Danone Indonesia tidak terafiliasi dengan Israel sebagaimana yang selama ini dituduhkan.


Sekretaris LBM PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Fuad mengungkapkan, pemaparan Aqua itu kemudian dibahas dan diuji dalam forum ilmiah yang mengkaji bukti-bukti yang disampaikan disertai kajian berdasarkan literatur-literatur Islam klasik dan kontemporer. Hasilnya, forum menyatakan Aqua adalah salah satu produk yang tidak terbukti terafiliasi dengan Israel. 


“Salah satu pertanyaan yang dibahas dalam itu forum bahsul masail itu adalah apakah ada di antara daftar produk yang selama ini menjadi sasaran boikot dan beredar di masyarakat tidak terbukti terafiliasi dengan Israel?" katanya.


"Setelah kami kaji berdasarkan hasil dengar pendapat dengan perwakilan Danone Indonesia yang menyampaikan verifikasi dengan membawa bukti-bukti nyata kepada Forum Bahtsul Masail PWNU Jakarta dan berdasarkan kitab-kitab klasik dan kontemporer, jawabannya ada di antara produk-produk yang diboikot itu tidak terbukti terafiliasi dengan Israel, yaitu Aqua,” lanjutnya.


Salah satu bukti yang disampaikan Aqua dalam forum itu adalah Surat Pernyataan Grup Danone Indonesia. Danone Indonesia menegaskan lima hal bahwa pihaknya tidak ada kaitannya dengan genosida.


Grup Danone Indonesia sejak awal menyatakan dengan jelas dan lugas keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza dan mendukung sepenuhnya kebijakan Pemerintah Indonesia yang menentang agresi Israel;
Grup Danone Indonesia tidak memiliki bisnis ekspor atau impor baik langsung maupun tidak langsung dengan Israel, serta tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang dianggap mendukung pendudukan Israel sesuai data yang dirilis oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) atau OHCHR;
Aqua lahir dan besar di Indonesia, didirikan oleh Bapak Tirto Utomo, dan telah menjadi bagian dari bangsa ini selama lebih dari 50 tahun. AQUA diproduksi di 20 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung oleh kurang lebih 11.000 anak bangsa yang bekerja untuk perusahaan;
Pernyataan Serikat Pekerja AQUA yang berharap pihak berwenang untuk memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kaitannya antara Danone Indonesia dengan Zionis Israel; dan
Aqua secara aktif telah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, dalam rangka turut meringankan penderitaan rakyat Palestina.


Kiai Fuad menambahkan, kajian tersebut didasarkan pada sejumlah rujukan kitab, di antarnya kitab Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyyah karya Ibnu Daqiq Al-'Id, Tafsir Ibnu Katsir, Al-Jami' li Ahkami Al-Qur`an karya Al-Qurthubi, Bughyatul Mustarsyidin karya Abdurrahman bin Muhammad bin Husain, dan lain-lain.


“Kami ingin melestarikan tradisi ilmiah dalam memutuskan sesuatu, sehingga tidak hanya dari ‘katanya-katanya,’” tandasnya. 


Menurut Kiai Fuad, ulama atau tokoh agama seharusnya mengingatkan masyarakat agar lebih berhat-hati dalam menerima informasi yang beredar. “Dan ketika mengeluarkan pernyataan, tugas ulama harus penuh dengan rahmat menghindari pernyataan yang membingungkan umat,” tegasnya. 


Sementara itu, Direktur Public Affairs dan Sustainability Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengungkapkan, klarifikasi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk tabayyun terhadap isu yang dituduhkan kepada AQUA. Hal itu supaya masyarakat tidak memperoleh informasi yang salah. 


“Salah dalam mengambil tindakan boikot apalagi disertai ajakan boikot dan tidak terbukti, berpotensi penyalahgunaan aksi untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan seruan boikot,” ungkapnya.


Pihaknya mengapresiasi LBM PWNU DKI Jakarta yang telah melakukan kajian dan verifikasi terhadap pihaknya dengan kritis. “Kami berterima kasih kepada para kiai dalam forum ini, yang menggali dan menguji data dan fakta kami dengan sangat kritis, sehingga semua fakta menjadi jelas dan gamblang,” tutupnya.


*Keterangan: Judul telah diperbarui dari versi sebelumnya. Tidak ada perubahan materi pokok.