Jateng

LTM PWNU Jateng: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban Berbasis Data dan Teknologi

NU Online  ·  Selasa, 19 Agustus 2025 | 07:00 WIB

LTM PWNU Jateng: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban Berbasis Data dan Teknologi

Sosialisasi Program LTMNU di Masjid Miftahul Janah, Dukuh Ngrapah, Desa Bangsari, Jepon, Kabupaten Blora, Jumat (15/8/2025).

Blora, NU Online Jateng 

Ketua Koordinator Sekarisidenan Pati Lembaga Takmir Masjid (LTM) PWNU Jawa Tengah, Mustaqim, menekankan bahwa masjid di era digital tidak boleh lagi dikelola secara konvensional. Ia menyebut, masjid harus bertransformasi menjadi pusat peradaban, pemberdayaan, dan pelayanan umat yang profesional dengan basis data dan teknologi.


Pesan itu disampaikannya saat menjadi narasumber Sosialisasi Program LTMNU di Masjid Miftahul Janah, Dukuh Ngrapah, Desa Bangsari, Jepon, Kabupaten Blora, Jumat (15/8/2025). Acara diikuti jajaran pengurus LTM PCNU Blora, takmir masjid, tokoh masyarakat, serta perwakilan MWCNU se-Kabupaten Blora.


Menurut Mustaqim, tata kelola masjid modern mencakup pendataan masjid dan musala secara terstruktur, sertifikasi takmir untuk meningkatkan kompetensi, hingga pemanfaatan teknologi dalam pelayanan jamaah. Salah satu inovasi yang kini digerakkan adalah konsep Masjid Ramah Lingkungan dan Inklusif (RL2AMD).


“Masjid harus mampu menjadi pusat peradaban. Tidak hanya makmur secara ibadah, tetapi juga unggul dalam pengelolaan dan pelayanan,” tegasnya.


Selain itu, ia juga mengenalkan program unggulan seperti Masjid Award, sebagai bentuk apresiasi bagi pengelolaan terbaik, dan pengembangan wisata religi berbasis masjid yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.


Mustaqim menegaskan, pengelolaan masjid ideal harus mencakup tiga aspek utama: idaroh (administrasi), imaroh (kemakmuran), dan riayah (pemeliharaan). 


Selengkapnya klik di sini.