Gus Yahya: Taat kepada Sawad al-A'dzam, Kunci Pertahankan Qiyadah di NU
NU Online Ā· Senin, 9 September 2024 | 07:00 WIB
Rembang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya mengikuti arahan para ulama NUĀ dan terus berkhidmahĀ di NUĀ meskipun tanpa jabatan formal.
Gus YahyaĀ menegaskan hal tersebut ketika memberikan sambutanĀ di acara Pelantikan, Musyawarah Kerja (Musker) I, dan Workshop Perekonomian PCNU Kabupaten Rembang yang berlangsung di Gedung Haji Rembang, Jalan Pemuda KM 03, Rembang, Jawa Tengah, Ahad (8/9/2024).
Gus Yahya mengenang pesan mendalam dari KH Ali Maksum Krapyak yang pernah disampaikan kepadanya secara pribadi. Pesan tersebut di antaranya adalah pesan untuk selalu mengikuti SawadĀ al-A'dzam atau kalangan ulama mayoritas yang memiliki kualitas keilmuan mumpuni.
"Ada dua hal yang dipesankan kepada saya. Pertama, beliau mengatakan jangan coba-coba menyelisihiĀ SawadĀ al- A'dzam min ulama Nahdlatul Ulama. Jika SawadĀ al-AdzamĀ sudah sepakat, kita harus mengikutinya, terlepas dari apakah kita setuju atau tidak, suka nggak suka, ikut saja. karena SawadĀ al-A'dzam berbahaya, sudah banyak korbannya," ujar Gus YahyaĀ dikutip NU OnlineĀ Jateng.
Pesan kedua, lanjut Gus Yahya, adalah untuk tidak menjauh dari jamāiyah NU, dalam arti struktur organisasi NU meskipun tidak mendapatkan jabatan apa-apa.
"Kita tetap harus berusaha untuk berkontribusi dan berkhidmah, membantu saudara-saudara kita yang ada di struktur kepengurusan NU. KH Ali Maksum menekankan agar kita tidak melupakan hal ini, supaya tidak kehilangan qiyadah (kepemimpinan), yaitu posisi dan maqam dalam pergerakan NU bersama jamaahnya," tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menambahkan bahwa ada strategi baru yang diajarkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk mengembalikan qiyadah seseorang di NU.
"Gus Dur punya cara yang luar biasa dalam mengembalikan orang-orang yang kehilangan qiyadah di NU. Misalnya, KH Muchith Muzadi yang dulunya tidak lagi dianggap di lingkungan NU karena bergabung dengan Masyumi. Namun, Gus Dur berhasil mengembalikan beliau sebagai salah satu tokoh NU yang disegani. Bahkan, adik beliau, KH Hasyim Muzadi, yang berasal dari latar belakang Masyumi, kemudian menjadi Ketua Umum PBNU," paparnya.
Gus Yahya juga menyampaikan terkait proses pembaiatan pengurus. Ia mengungkapkan bahwa biasanya dirinya yang membaiat pengurus wilayah, namun kali ini ada arahan berbeda dari Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.
"Sekitar sebulan dua bulan yang lalu, Rais Aam kita, masyaallah, beliau waskito (bijaksana). Setelah menandatangani SK PCNU Rembang, dalam rapat PBNU beliau meminta saya agar yang membaiat jangan tanfidziyah, tapi syuriyah saja. Kata beliau, kuatirnya yang dibaiat adalah kiainya,āā jelasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua