Jamaah Haji Diimbau Segera Periksa Jika Sakit saat Tiba di Tanah Air
NU Online · Kamis, 19 Juni 2025 | 17:00 WIB
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah Mohammad Imran Jamaah mengimbau kepada jamaah haji yang sakit agar segera periksa saat tiba di Tanah Air Indonesia. Pemeriksaan bisa dilakukan di rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
"Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun Puskesmas," kata Imran dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025) di Makkah.
Gejala sakit tersebut bisa timbul karena kondisi yang kurang fit usai perjalanan ibadah haji. Imran mengatakan, apabila gejala tersebut dirasakan kurang dari 14 hari sejak tiba dari tanah suci, segera periksa.
"Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat," jelasnya.
Imran mengimbau jamaah untuk selalu menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke tanah air untuk jamaah haji gelombang kedua yang saat ini mulai berdatangan di Madinah.
Sebelum terbang ke Tanah Air, jamaah haji Indonesia akan beraktivitas ibadah di Madinah selama 8 hari.
Waspada Covid-19
Di tengah situasi global Covid-19, potensi penyebaran bisa terjadi di lingkungan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi karena jamaah seluruh dunia berkumpul jadi satu.
Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga 17 Juni 2025, pukul 16.00 WAS, terdapat 32 orang jamaah Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Liliek Marhaendro Susilo, para jamaah ini mengalami gejala demam disertai sesak nafas dan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah dan Makkah.
Baca Juga
Mengunjungi Taman Surga di Masjid Nabawi
"Setelah diobservasi dan menjalani serangkaian tes seperti MERS-CoV dan Covid-19, mereka terdiagnosis pneumonia/radang paru-paru dan terkonfirmasi positif Co id-19," ungkap Liliek di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, Rabu (18/6/2025).
Namun, dia menjelaskan bahwa setelah mendapatkan perawatan intensif di RSAS, kondisi ke-32 jamaah ini menunjukkan perbaikan kesehatan yang signifikan.
"Berkat penanganan di RSAS serta pengawasan dari PPIH Bidang Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), mereka telah kembali ke penginapan, bahkan beberapa jamaah telah tiba di Tanah Air," kata Liliek.
Menurut dia, KKHI di Makkah dan Madinah juga beberapa kali merawat pasien Covid-19 pasca-kepulangan dari RSAS karena mereka masih memerlukan penanganan untuk gejala sesak napas akibat pneumonianya.
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua