Wakil Katib PCNU Kabupaten Bogor (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Bogor, NU Online
Wakil Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor, Ahmad Ikrom mengungkapkan pola ibadah warga Bogor sangat dekat dengan tata ibadah ajaran NU. Namun, NU harus sungguh-sungguh hadir di masyarakat Kabupaten Bogor.
Wakil Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor, Ahmad Ikrom mengungkapkan pola ibadah warga Bogor sangat dekat dengan tata ibadah ajaran NU. Namun, NU harus sungguh-sungguh hadir di masyarakat Kabupaten Bogor.
"Agar bukan hanya pola ibadahnya saja yang sama dengan tata ibadah ajaran NU, tapi juga pemikiran dan gerakannya. Hal itu diperlukan untuk mewujudkan Islam sebagai teladan perdamaian dan rahmat untuk alam semesta," katanya Rabu (20/11).
Menurut dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan managerial keorganisasian di PCNU Kabupaten Bogor yang mumpuni dalam wawasan keagamaan sekaligus memahami gerakan organisasi.
Dari salah satu ide dasar tersebut, dalam pandangan Ahmad Ikrom yang kemudian dijabarkan menjadi gagasan penguatan kebangsaan dengan tema besar Indonesia rumah kita bersama. Selain itu, juga perlu terus dihidupkan diskusi-diskusi keagamaan baik di Kantor PCNU maupun di masjid-masjid dan juga pondok pesantren.
Pengajar di Pesantren Mahasiswa NU (PPMNU) dan telah mengabdi di PCNU Kabupaten Bogor selama dua periode ini menuturkan upaya menghidupkan kegiatan lembaga dakwah Nahdlatul Ulama perlu terus digalakkan. Ia menceritakan, salah satu upaya yang dilakukannya dengan berbagai kajian keagamaan dengan pelatihan-pelatihan Islam Wa Takwimu Dharuriyatul Khansah, Islam dan penguatan pelaksanaan Lima prinsip Maqasidus (tujuan) Syariah
.
"Di antaranya melindungi keyakinan kaum beragama, menjaga hak pendidikan, menjaga hak kerja dan berwirausaha, menjaga kerukunan dan hak kehormatan masing-masing individu, menjaga hak regenerasi dan menjaga pelestarian lingkungan," terangya.
"Di antaranya melindungi keyakinan kaum beragama, menjaga hak pendidikan, menjaga hak kerja dan berwirausaha, menjaga kerukunan dan hak kehormatan masing-masing individu, menjaga hak regenerasi dan menjaga pelestarian lingkungan," terangya.
Ia mengkritisi, kepengurusan NU di mana sebagain pengurus tidak bertindak sebagai managerial organisasi tapi lebih menunggu undangan jika ada salah satu pengurus yang mengadakan kegiatan.
Karenanya, ia acap tampil mewakili PCNU di beberapa kali bahtsul masail baik undangan dari PBNU maupun PWNU. Ia juga aktif mengadakan kegiatan-kegiatan rutin dan juga mengisi diklat-diklat yang diadakan oleh banom dan lembaga NU.
"Kepengurusan PCNU Kabupaten Bogor, yang sebagian besar berlatarbelakang santri, dapat turut mewujudkan perdamaian dunia yang dimulai dari lingkungan mereka masing-masing," tegasnya.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua
