Nahdliyin Diingatkan Selektif Memilih Lembaga Pendidikan untuk Anak
NU Online · Jumat, 9 September 2022 | 12:00 WIB
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Lumajang, NU Online
Saat ini menjamur lembaga pendidikan agama berbasis pesantren, terutama dengan kemasan rumah tahfidz. Kendati demikian, setiap orang tua khususnya warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin harus selektif dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak.
Hal itu pesankan H Jamaluddin selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Baginya, memilihkan lembaga pendidikan terutama pesantren untuk anak perlu dilakukan agar kelak menjadi anak yang menyejukkan pandangan atau qurrotu a'yun.
"Anak yang menyejukkan pandangan, salah satu tandanya selalu mendoakan orang tuanya baik ketika hidup atau sudah meninggal,” katanya pada pengajian umum di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Desa Selokgondang Kecamatan Sukodono, Lumajang.
Dikemukakan bahwa banyak model pendidikan yang tidak mengajarkan sejumlah hal tersebut kepada anak didiknya. Dari mulai menyalahkan tahlilan dan lain-lain.
Di antara pesantren yang jelas mengajarkan amaliah Aswaja NU adalah Pesantren Sirojut Tholibin yang dirintis KH Ahamd Syaikhu selaku Wakil Katib PCNU Lumajang.
Menurut Abah Jamal, pesantren yang diresmikan satu bulan yang lalu oleh KH Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tersebut patut menjadi sarana pendidikan anak Nahdliyin.
Dikemukakan lebih lanjut bahwa ada 4 model anak sebagaimana dijabarkan dalam Al-Qur'an. Bahwa anak bisa menjadi ujian, cobaan, musuh dan qurrotu a'yun.
“Insyaallah pondok ini bisa mengantarkan anak-anak kita yang qurrotu a'yun," tegas dia.
Abah Jamal juga menjelaskan gawe besar PCNU Lumajang dalam memperingati usia satu abad NU. Bahwa pembukaan sudah dimulai dua bulan lalu dan akan banyak kegiatan yang dilaksanakan.
"Bulan Februari adalah puncak acaranya. Maka diawali dari bulan Agustus ini nanti akan banyak kegaitan yang dilakukan PCNU Lumajang, mohon dukungan dan doa semua,” tandasnya.
Penulis: Sufyan Arif
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua