Daerah

Ketua Tanfidziyah MWCNU Lumbang Wafat

NU Online  ·  Selasa, 6 Januari 2015 | 03:43 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengurus dan warga NU di Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo berduka. Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Lumbang H. Ahmad Suparman wafat pada Senin (5/1) sekitar pukul 04.00 WIB kemarin pada usia 48 tahun.<>

Sejak kabar duka tersebut tersebar, rumah duka yang berada di Dusun Ketangi Desa Lumbang Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo banyak didatangi petakziah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa sekaligus membacakan tahlil.

Jenazah H. Ahmad Suparman dimakamkan di kompleks pemakaman umum desa setempat. Sejumlah kerabat tampak mengiringi kepergian almarhum ke peristirahatan terakhir.

Hadir dalam pemakaman tersebut Bupati Probolinggo yang juga Penasehat Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Jamaluddin Al Hariri dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak. “Almarhum wafat karena penyakit stroke yang dideritanya sejak setahun terakhir. Setelah diobati sebenarnya sudah sembuh. Bahkan beliau sempat menunaikan ibadah haji tahun kemarin. Dan kemarin tiba-tiba kambuh lagi dan akhirnya wafat di rumahnya,” ungkap H. Suheryanto, salah satu kerabat almarhum.

Suheryanto mengungkapkan meninggalnya salah satu tokoh NU di Kecamatan Lumbang ini meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan para pengurus NU mulai dari tingkat MWC hingga ranting.

“Almarhum kiprahnya terhadap NU sangat besar. Dia aktif di NU mulai dari tingkat ranting hingga akhirnya dipercaya memegang amanah sebagai Ketua Tanfidizyah MWCNU Lumbang. Beliau menjadi panutan masyarakat di Kecamatan Lumbang,” jelasnya.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi mengatakan, NU turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pejuang NU di Kabupaten Probolinggo.

“Semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT serta dimaafkan segala kekhilafannya. Beliau salah satu pejuang yang ikhlas membesarkan NU di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Anam)