Psikolog: Panti Jompo Jadi Alternatif untuk Lansia Habiskan Sisa Hidup
Kamis, 17 Juli 2025 | 14:00 WIB

Gambar hanya sebagai ilustrasi berita. Seorang lansia sedang berada di panti jompo bersama petugas yang merawatnya. (Foto: freepik)
Jakarta, NU Online
Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Maryam Alatas menyampaikan, saat ini panti jompo dapat menjadi alternatif bagi lansia untuk menghabiskan sisa hidup.
“Panti jompo saat ini bisa menjadi salah satu alternatif lansia untuk menghabiskan sisa hidup. Dengan berbagai macam fasilitas tentu panti jompo menawarkan kenyamanan dan ini menurut saya baik,” jelas Maryam kepada NU Online, pada Rabu (16/7/2024) malam.
Maryam menjelaskan masalah utama pada lansia umumnya adalah merasa kesepian, terlebih jika anak-anak mereka sudah mulai mengejar karier atau pasangan yang sudah meninggal.
“Panti menjadi salah satu opsi lansia bisa lebih bahagia, apalagi dengan fasilitas terbaik,” jelasnya.
Di sisi lain, Maryam menekankan menempatkan lansia di panti jompo harus dengan kemauan lansia itu sendiri dan tidak ada paksaan dari keluarga agar lansia tidak merasa ditinggalkan.
“Keluarga juga harus tetap terhubung, dengan menjenguk atau menelpon secara rutin dan menjalin komunikasi yang efektif,” tekannya.
“Dan yang terpenting adalah keluarga tidak memutus komunikasi sehingga lansia tidak merasa ditinggalkan,” tambahnya.
Maryam juga memberikan saran untuk melakukan kunjungan terlebih dahulu ke Panti Jompo yang ditargetkan agar lansia mengetahui bagaimana kondisi panti jompo saat ini dan apa kelebihan serta kekurangan jika berada di sana.
“Pastikan orang tua itu paham, panti jompo saat ini itu seperti apa? Fasilitasnya bagaimana? Apakah Perawatan Kesehatannya terjamin? Bagaimana pembayarannya?,” ujarnya.
Maryam juga mengingatkan pentingnya pemilihan panti jompo yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter lansia.
“Setiap panti jompo memiliki keunggulan dan layanan yang berbeda, jadi penting bagi keluarga untuk menyesuaikan dengan kondisi dan preferensi orang tua,” tuturnya.
Maryam menjelaskan bahwa saat ini sudah semakin banyak lansia yang memutuskan untuk tinggal di panti jompo, artinya ketika sudah ada kemauan dari diri sendiri maka adaptasi di panti jompo akan lebih mudah dan yang terpenting tidak ada paksaan dari pihak keluarga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total jumlah penduduk lansia pada 2024 mencapai 12 persen atau 33 juta jiwa dari total populasi di penduduk Indonesia.
Mayoritas lansia tinggal di rumah dengan status milik sendiri atau milik anggota rumah tangga yang lain (92,38 persen), sisanya tinggal di rumah bebas sewa (5,72 persen), dan kontrak atau sewa (1,74 persen).
Lansia juga membutuhkan dukungan sosial untuk menjaga kualitas hidupnya. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2024 mencatat, 19 dari 100 lansia pernah bepergian dalam setahun terakhir, terutama untuk mengunjungi teman atau keluarga (54.32 persen). Namun demikian, 1 dari 100 lansia pernah menjadi korban kejahatan.