Pernah Jadi PMI di Saudi, Pria Ini Raih Penghargaan sebagai Pahlawan Pangan Nasional
Ahad, 17 Agustus 2025 | 20:30 WIB

Asep Hidayat Mustopa saat menerima Svarna Bhumi Award 2025 sebagai Pahlawan Pangan Nasional yang diberikan melalui program Kick Andy Metro TV bersama PT Pupuk Indonesia di Studio Grand Metro TV, Jakarta Barat, pada 15 Agustus 2025. (Foto: dok. pribadi)
Jakarta, NU Online
Perjalanan hidup Asep Hidayat Mustopa (47), mantan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi bukti bahwa kerja keras, kecintaan pada tanah air, dan keberanian mengolah potensi lokal dapat mengubah nasib sekaligus memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Dari seorang PMI di Arab Saudi, kini Asep berhasil meraih penghargaan sebagai Pahlawan Pangan Nasional dan menjadi pelopor Desa Wisata Hanjeli yang mengangkat nama Sukabumi hingga ke tingkat internasional.
Pada 2007, Asep berangkat ke Arab Saudi setelah lolos seleksi dan menekuni bidang kaligrafi di Galeri Kaligrafi Maktabah El-Manar, Zulfi. Dua tahun pengalaman itu semakin menguatkan keyakinannya bahwa keahlian bisa menjadi jalan pengabdian. Sekembalinya ke tanah air pada 2009, ia melanjutkan kiprah di bidang seni kaligrafi sembari kuliah di Universitas Terbuka.
Namun, kerinduan pada kampung halaman membawanya kembali menjelajah Sukabumi. Ia melihat potensi pangan lokal dan jatuh hati pada hanjeli, tanaman biji-bijian yang sejak lama ditanam masyarakat Waluran, tetapi nyaris terlupakan.
Dari kecintaan itu, lahirlah gagasan Desa Wisata Hanjeli di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Bersama warga, terutama ibu rumah tangga dan mantan PMI, Asep mengolah hanjeli menjadi produk bernilai tambah seperti tepung, rengginang, dan nasi liwet. Tidak berhenti di situ, mereka juga mengembangkan wisata edukasi sekaligus melestarikan kearifan lokal.
"Bagi kami, hanjeli bukan hanya tanaman pangan, melainkan identitas dan martabat Sukabumi," tutur Asep kepada NU Online, melalui keterangan tertulis, pada Ahad (17/8/2025).
Usaha tersebut menuai pengakuan luas. Pada 2023, Asep dianugerahi Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kategori Perintis Lingkungan. Setahun kemudian, Desa Wisata Hanjeli meraih Gold Award Responsible Tourism Asia Tenggara di Sarawak, Malaysia.
Puncaknya, menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Asep menerima Svarna Bhumi Award 2025 sebagai Pahlawan Pangan Nasional. Penghargaan ini diberikan melalui program Kick Andy Metro TV bersama PT Pupuk Indonesia di Studio Grand Metro TV, Jakarta Barat, pada 15 Agustus 2025.
Kini, hanjeli tidak lagi dianggap sebagai tanaman pinggiran, melainkan simbol kemandirian pangan sekaligus kebanggaan daerah.
Melalui Desa Wisata Hanjeli, Asep berhasil menyatukan pemberdayaan perempuan, pelestarian lingkungan, dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Kami ingin Sukabumi dikenal luas lewat hanjeli, sekaligus membuktikan bahwa pangan lokal bisa menjadi sumber kemerdekaan sejati," ujar Asep.
Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi banyak kalangan bahwa mantan PMI pun bisa bertransformasi menjadi penggerak perubahan. Kemerdekaan, menurut Asep, tidak hanya soal politik, tetapi juga tentang kemandirian pangan yang tumbuh dari bumi sendiri.