Syeikh Qaradhawi Akui Kesamaan Pemikirannya dengan NU
NU Online · Selasa, 26 Februari 2008 | 12:44 WIB
Ulama ternama Qatar, Syeikh Yusuf Qaradhawi, mengakui bahwa dirinya memiliki kesamaan pemikiran dan pandangan dengan Nahdlatul Ulama (NU) tentang kehidupan umat beragama. Kesamaan itu, katanya, terdapat pada keharusan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan beragama.
Hal tersebut dikatakan Syeikh Qaradhawi seperti dikutip Duta Besar RI untuk Qatar, Rozy Munir, melalui surat elektronik yang diterima NU Online, di Jakarta, Selasa (26/2). Rozy menyampaikan hal tersebut setelah bertemu Syeikh Qaradhawi di kediamannya, di Dafna, Qatar, beberapa waktu lalu.
M<>enurut Rozy, Syeikh Qaradhawi mengatakan bahwa keberagaman dalam agama merupakan kehendak Allah yang tak bisa diubah. Karena itu, setiap pemeluk agama harus saling menghargai, tidak boleh saling menghina dan melecehkan.
“Allah manjadikan segala sesuatu dalam perbedaan. Smeua pasti ada hikmahnya. Kita tidak boleh mengkafirkan orang lain, karena mereka pun bisa mengkafirkan kita. Kita tidak boleh merasa paling benar. Dialog merupakan jalan yang terbaik untuk saling menghormati sesama mahluk Allah,” ujar Rozy mengutip Syeikh Qaradhawi.
Ulama kelahiran Mesir itu berpendapat, kemanusiaan merupakan nilai-nilai agama yang sesungguhnya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad. Dikisahkan, Nabi pernah ditanya sahabatnya tentang peghormatan terhadap pemeluk agama selain Islam. “Wahai Nabi, mayit itu orang Yahudi, mengapa engkau menghormati? Nabi menjawab: ia pun (Yahudi) manusia.”
Syeikh Qaradhawi berkeyakinan bahwa pelaksanaan ajaran agama harus sesuai dengan kondisi zaman dan tempat. Doktrin agama yang kaku akan berpotensi menimbulkan perpecahan.
“Demikian juga adanya perbedaan kajian fikih menunjukkan fleksibelitas (kelenturan) agama. Kebenaran dan segala nilai-nilai kehidupan, milik Allah,” paparnya.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Rozy juga mengundang Syeikh Qaradhawi untuk hadir pada International Conference of Islamic Scholars (Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim se-Dunia) di Jakarta, Juli mendatang. (mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua