Warta
JELANG MUKTAMAR
Sikap Hasyim Tak Calonkan Diri Lagi Dinilai Teladan bagi NU
NU Online · Kamis, 20 Agustus 2009 | 03:15 WIB
Bogor, NU Online
Sikap KH Hasyim Muzadi yang tak akan mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai sebagai teladan yang baik bagi NU dan bangsa. Hasyim dianggap berjasa selama memimpin NU dalam 10 tahun terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Kordinator Departemen Pengembangan Sains, Teknologi dan Lingkungan, Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII), Ismatul Hakim, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8) kemarin.<>
Hakim menilai sikap Hasyim tersebut juga mencerminkan teladan sebagai ulama. Pasalnya, meskipun dalam AD/ART NU tidak ada pembatasan masa jabatan, namun Hasyim memilih tidak mencalonkan lagi.
"Saya kira langkah pak Hasyim sangat baik bagi NU. Kader lain perlu diberikan kesempatan untuk memimpin NU, karena NU bukan organisasi kerajaan," tegas Ismat, dikutip dari Inilah.com.
Menurut Ismat, saat ini memang belum ada pembatasan masa jabatan di NU. Tapi, sejak Muktamar di Solo, telah ada semacam kesepakatan tidak tertulis masa jabatan pengurus NU maksimal dua periode.
Komitmen Hasyim yang memberikan kesempatan kepada kader lain untuk memimpin NU juga dinilai akan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. Sepak terjang NU akan banyak berpengaruh terhadap kehidupan bangsa secara keseluruhan. (rif)
Sikap KH Hasyim Muzadi yang tak akan mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai sebagai teladan yang baik bagi NU dan bangsa. Hasyim dianggap berjasa selama memimpin NU dalam 10 tahun terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Kordinator Departemen Pengembangan Sains, Teknologi dan Lingkungan, Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII), Ismatul Hakim, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8) kemarin.<>
Hakim menilai sikap Hasyim tersebut juga mencerminkan teladan sebagai ulama. Pasalnya, meskipun dalam AD/ART NU tidak ada pembatasan masa jabatan, namun Hasyim memilih tidak mencalonkan lagi.
"Saya kira langkah pak Hasyim sangat baik bagi NU. Kader lain perlu diberikan kesempatan untuk memimpin NU, karena NU bukan organisasi kerajaan," tegas Ismat, dikutip dari Inilah.com.
Menurut Ismat, saat ini memang belum ada pembatasan masa jabatan di NU. Tapi, sejak Muktamar di Solo, telah ada semacam kesepakatan tidak tertulis masa jabatan pengurus NU maksimal dua periode.
Komitmen Hasyim yang memberikan kesempatan kepada kader lain untuk memimpin NU juga dinilai akan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. Sepak terjang NU akan banyak berpengaruh terhadap kehidupan bangsa secara keseluruhan. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
6
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
Terkini
Lihat Semua
