Pakar Bahasa Arab dari 15 Negara Timteng Bertemu di Malang
NU Online · Senin, 24 November 2008 | 09:11 WIB
Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Pengurus Pusat Ittihadul Mudarrisin lil-Lughatil Arabiyah (IMLA) menggelar pertemuan para pakar bahasa Arab dari tiga benua. Acara ini digelar di Hotel Kartika Wijaya Kota Batu, sejak kemarin dan akan berakhir besok (25/11).
Pertemuan para pakar bahasa Arab yang dihadiri 250 peserta dari 15 negara Timur Tengah ini mengambil tema Bahasa Arab di Era Globalisasi: Peluang dan Tantangan. Acara ini membahas tentang masa depan bahasa Arab.<>
Belum merakyatnya bahasa Arab sebagai bahasa internasional dibanding bahasa Inggris menjadi pembahasan serius dalam forum ini. Para pakar berusaha mencari solusi agar bahasa Arab disenangi, mudah dipelajari, dan digunakan sebagai bahasa globalisasi.
Nurul Murtadlo, salah seorang panitia dari Fakultas Sastra UM Jurusan Bahasa Arab kemarin mengungkapkan, bahasa Arab masih dianggap bahasa agama dan bahasa pesantren. Belum banyak yang menganggapnya sebagai bahasa internasional. Padahal, dalam rapat-rapat PBB, bahasa Arab selalu digunakan untuk rapat dan diskusi.
Menurt Nurul, banyak yang menyebutkan bahasa Arab sangat susah untuk dipelajari. Oleh karena itu, para pakar bahasa Arab yang berkumpul dua hari akan mencari solusi untuk memudahkan pembelajaran bahasa Arab.
"Kami nantinya akan mengarah pada bagaimana pengajaran yang harus diterapkan agar bahasa Arab disenangi masyarakat, baik melalui praktik pembelajarannya, metode, media, maupun kurikulumnya. " katanya. (min)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua