NU Jateng Menerima Penjelasan Hasyim Muzadi Tak Calonkan Diri Lagi
NU Online · Selasa, 11 Agustus 2009 | 23:16 WIB
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menyatakan telah menerima penjelasan dari KH Hasyim Muzadi bahwa dirinya tak akan mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-32 di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Januari 2010 mendatang.
"Dalam rapat pleno PWNU Jateng yang berlangsung tertutup Minggu (9/11) Pak Hasyim mengaku tidak akan mencalonkan diri dalam Muktamar NU mendatang," kata Wakil Ketua PWNU Jateng, Najahan Musyafak, di Semarang, Selasa (11/8).<>
Najahan mengatakan, alasan Hasyim karena ingin menjaga keseimbangan dalam tubuh organisasi terkait pengaderan. "Selain itu, Pak Hasyim kan sudah dua periode menjadi ketua umum. Jadi ingin ada kader NU lainnya yang bisa tampil memimpin PBNU," imbuh Najahan.
Terkait calon pengganti Hasyim, saat ini sudah beredar sejumlah nama, seperti KH Said Agil Siroj, Ahmad Bagja, Masdar Farid Mas'udi, dan Nasaruddin Umar.
"Ada juga yang mendorong Gus Mus (KH Mustofa Bisri) menjadi ketum PBNU. Sedangkan yang dari luar, ada nama Muhamad Nuh (Menteri Komunikasi dan Informasi)," katanya.
Ia menambahkan, seluruh nama itu diperkirakan akan mengerucut menjelang pelaksanaan muktamar dan akan terseleksi di tingkat 450 cabang NU di Indonesia dan luar negeri.
"Saat ini beredar (nama bakal calon) sebagai salah satu bentuk sosialisasi di tingkat bawah dan akan mengalami seleksi alam hingga akhirnya mengerucut," katanya. PWNU Jateng, katanya, belum menentukan nama yang akan diusung dalam Muktamar mendatang dan akan melihat perkembangannya. (ant/rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua