Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim terbesar di dunia diminta turut ambil bagian dalam penyelesaian konflik di Sahara Barat, Maroko. Posisi NU yang netral dari kepentingan negara-negara Timur Tengah dan dengan faham keagamaannya yang moderat diharapkan dapat memberikan solusi terbaik.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi saat menghadiri acara Silaturahmi Kiai Pengasuh Pondok Pesantren dan Rapat Kerja Nasional Assosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia atau Robitoh Ma`ahid Islamiyah (RMI) di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta, Sabtu (19/5).
<>"NU diminta untuk mengurangi konflik yang terjadi di Sahara Barat, syukur-syukur dengan datangnya NU bisa menyelesaikan masalah. Dikhawatirkan konflik diantara duaratus ribu penduduk muslim di sana bisa berdarah-darah," katanya.
Sahara Barat berada di bagian barat laut Afrika yang berbatasan dengan Aljazair dan Maroko. Saat ini Sahara Barat diduduki oleh Maroko, namun klaim ini tidak diakui secara global, dan kini para penduduk yang tergabung dalam organisasi pembebasan sedang berjuang untuk kemerdekaan daerah ini.
Malam ini Hasyim Muzadi akan bertolak ke Aljazair atas undangan beberapa perguruan tinggi Islam di sana. Menurutnya, konflik semakin meruncing karena melibatkan negara muslim Aljazair.
"Maroko bersikeras bahwa Sahara Barat berstatus otonom di bawah pemerintahan Maroko. Sementara Aljazair meminta diadakan referendum apakah memilih Maroko atau Independen," katanya.
Selain urusan Sahara Barat, kunjungan Hasyim ke Aljazair dimaksudkan untuk menjajaki kerjasama antara NU dengan negara itu dalam bidang pendidikan dan pertukaran mahasiswa.(nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
6
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
Terkini
Lihat Semua