Mustasyar PBNU Imbau Nahdliyin Bantu Polisi Temukan Pelaku Bom
NU Online · Senin, 20 Juli 2009 | 10:28 WIB
Mustasyar (Penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), AGH Sanusi Baco, mengimbau kalangan nahdliyin (warga NU) membantu aparat kepolisian untuk menemukan pelaku maupun aktor intelektual peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, pada Jumat (17/7) lalu.
Jika warga NU menemukan seseorang yang mencurigakan, imbaunya, maka segera laporkan pada polisi. “Saling menginformasikan apabila ditemukan sesuatu yang mencurigakan, segera melapor kepada pihak Kepolisian,” ujarnya kepada NU Online, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/7).<>
Dalam penjelasannya, Sanusi Baco menjelaskan, peledakan bom yang sementara diduga merupakan bom bunuh diri itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Pasalnya, aksi itu telah menghilangkan nyawa banyak orang, terutama mereka yang tidak berdosa.
Islam, katanya, mengajarkan kepada setiap muslim agar adalah memelihara jiwa. Maka, haram hukumnya melakukan tindakan menghilangkan jiwa orang lain. “Jiwa adalah bangunan milik Allah. Membunuh jiwa orang lain berarti adalah merusak bangunan milik Allah,” jelasnya.
Imbauan senada disampaikan Ketua Pengurus Wilayah NU Sulawesi Selatan, KH M. Zein Irwanto. Selain mengutuk keras aksi terorisme itu, ia juga mendukung sepenuhnya langkah aparat kepolisian untuk mengungkap secara tuntas peledakan bom itu.
Ia mengimbau warga NU di Sulsel agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. “Tetap menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam) dan persatuan bangsa dalam kerangka NKRI yang sama-sama kita cintai,” ujarnya. (saz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua