Menag : Kerukunan Antar Umat Beragama Modal Dasar Menciptakan Kedamaian
NU Online · Selasa, 3 Mei 2011 | 10:38 WIB
Menteri Agama menegaskan, kerukunan antar umat beragama merupakan modal dasar dalam menciptakan kedamaian dan melakukan pembangunan di Indonesia.
"Kalau tidak rukun dan damai, kondisi menjadi tidak kondusif untuk kita melakukan apapun termasuk melakukan pembangunan," ujar Menteri Agama Suradharma Ali membuka kongres Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), sekaligus melakukan peletakkan batu pertama gedung sekretariat bersama FKUB yang berlokasi di Jalan Eltari, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (2/5) .<>
Karena itu kedamaian dan kerukunan umat beragama menjadi sangat penting dan vital untuk menciptakan kebahagiaan hidup ke depan. Menurut Suryadharma, Indonesia dikaruniai beragam perbedaan, baik perbedaan adat istiadat, budaya, bahasa dan agama. Termasuk kekayaan alam. Namun, perbedaan tersebut jangan menjadi titik lemah melainkan kekuatan.
"Kalau ada gesekan, saya yakin itu bukan dari penganut agama tapi datang dari mereka yang ingin indonesia gaduh, tidak bersatu sehingga mudah untuk memecah belah bangsa," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Koperasi dan UKM juga melakukan peletakkan batu pertama Gedung Bersama Sekretariat FKUB. Menurut dia, pembangunan gedung ini diharapkan menjadi lambang kedamaian dan kerukunan masyarakat beragama dari suku manapun. "Dengan kerukunan dan kedamaian kita bisa lakukan apa saja untuk perbaikan bangsa indonesia dimasa depan."
Senada, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengatakan, pembangunan gedung sekretariat bersama sekaligus penyelenggaraan kongres FKUB ini diharapkan menjadi obor perdamaian. "Ini merupakan tantangan bagi masyarakat untuk menjaga suasana yang aman dan damai. Kita berdoa semoga kedamaian antar umat beragama terus terjaga," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya akan terus menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Saat ini, pihaknya tengah menyosialisasikan dan memperjuangkan pentingnya perdamaian dan hidup rukun dengan berkeliling ke beberapa daerah seperti, Jombang, Bali Aceh, Makassar.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTT Frans Sega mengatakan, provinsi NTT merupakan daerah terpadat di wilayah Timur Indonesia dengan jumlah pendduduk 4,6 juta. "Masyarakat akan keluar dari kesulitan jika tercipta kedamaian," terangnya.
Sementara itu, Ketua forum FKUB NTT Pastur Paroki Romo Agustinus Prera mengatakan, kehadiran FKUB sangat diperlukan untuk memberdayakan masyarakat. Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap NTT menjadi simbol kerukunan antar umat beragama. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang meresmikan gong perdamaian di NTT.
"Pelaksanaan kongres dan pembangunan gedung ini diharapkan menjadi suar yang memancarkan perdamaian di tengah pluralitas yg ada," katanya. (ful)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua