Kiai Arwani: Masjidil Haram Tetap Paling Utama
NU Online · Jumat, 4 November 2011 | 13:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pernyataan Grand Mufti Syaikh Abdul Aziz al-Asheikh yang menganggap masjid-masjid di Kota Mekkah memiliki keutamaan sama dengan Masjidil Haram, ditentang oleh Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Arwani Faishal. Gus Ar, demikiak Kiai Arwani biasa disapa dengan tegas menyatakan Masjidil Haram tetap yang paling utama.
"Di Masjidil Haram terdapat Ka'bah yang itu adalah kiblat salat dan tawaf," tegas Gus Ar di Jakarta, Jum'at, 4 Nopember 2011. <>
Gus Ar menambahkan, beberapa nash menunjukkan bahwa Masjidil Haram adalah yang paling utama. Sebaliknya, tidak ditemukan nash yang bisa dijadikan untuk mensejajarkan masjid-masjid lain di Kota Mekkah dengan Masjidil Haram.
Terkait fenomena berdesak-desakan sesama jamaah haji karena ingin beribadah di Masjidil Haram, Gus Ar menyarankan adanya solusi lain. Salah satunya dia meminta agar Pemerintah Arab Saudi melibatkan seluruh negara Islam dalam perumusan mekanisme ibadah haji.
"Operator pelaksanaan ibadah haji tetap Arab Saudi, tapi regulasinya yang seharusnya dibicarakan bersama-sama," pungkas santri KH. Sahal Mahfudz.
Sebelumnya, Grand Mufti Syaikh Abdul Aziz al-Asheikh mengeluarkan pernyataan yang menganggap masjid-masjid di Kota Mekkah memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram. Ini disampaikan untuk menghindari fenomena berdesak-desakan antar jemaah haji, yang dianggap sangat membahayakan.
Redaktur      : Emha Nabil Haroen
Kontributor   : Samsul Hadi
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua